Senin, 16 Agustus 2010

Tahun Baru (LAGI) di Bali (pt.6)

Lanjutan dari cerita sebelumnya :

Pagi itu tanggal 5 Januari 2010 kita melewatkan breakfast di hotel kami yang baru ini, selain karena kesiangan kami juga tidak begitu tertarik dengan roti panggang.
Oh iya waktu itu Bali lagi musim mati lampu, jadi hampir setiap hari mati lampu, makannya suara genset terdengar dimana-mana, khususnya hotel2 besar.
Nah berhubung hotel kami hotel yang murah, sudah pasti tidak disediakan genset, jadi kalau sedang mati lampu terpaksa kami harus jalan2 keluar dari hotel karena malas di kamar gelap2an.
Nah pagi itu selesai mandi, kita siap2 untuk pergi ke Tanah Lot karena pada tanggal 1 kemarin kami gagal untuk melihat panorama Tanah Lot dikarenakan sampai disana pada malam hari. Sore ini Koes akan kembali duluan ke Jakarta, jadi mau tidak mau kami harus kesana pagi2.
Karena Koes sudah hafal jalannya, kami tidak menemui kendala lagi selama menuju kesana.

Sampai disana kita dikenai retribusi masuk kendaraan, tapi saya lupa berapa.
Nah sebelum masuk, kita juga harus beli tiket dulu. Setelah itu kita akan dipertemukan dengan berbagai kios2 pedagang, seperti pasar mini tapi yang dijual tentu saja bukan sayur2an tetapi aneka kerajinan, baju2 dan souvenirs.
Pasar disini boleh dibilang cukup mahal dalam soal harga, untuk menawarpun agak sulit disana.
Setelah melalui jalan lurus, kita akan melihat semacam gapura sebelum masuk ke pantainya.
Saya agak sedikit tercengang waktu itu karena airnya sedang tinggi2nya. Lalu saya tanya kepada petugas disana, apakah memang lagi musim air tinggi waktu itu?
Terus dia bilang, kalau pagi memang seperti itu, kalau sore baru mulai surut.
Ya ampunnn saya baru ingat sekarang, memang tiap saya kesana pasti sudah sore dan airnya pun telah surut.
Kalau air surut kita bisa ambil air suci dan melihat ular suci dibawah sana, padahal mamanya Iyul ingin melihat kedua hal tersebut disana, tapi apa mau dikata kita salah waktu datangnya.hehehe..
Akhirnya setelah foto2, kita cuma puter2in pasarnya saja. Beli beberapa baju dan souvenirs, setelah itu kami duduk2 santai sambil memesan minum di salah satu kedai kecil disana karena kami dehidrasi yang disebabkan udara panas.
Lagi enak2nya menikmati keteduhan sambil menikmati dinginnya es yang kita pesen, tau2 ada suara orang teriak2 seperti nangis gitu, rupanya ada salah satu penjaga kios sana yang kesurupan….waduh2 langsung deh pada heboh..
Karena kita sok tahu, kita juga ikut2an melihat2 si mbak2 yg lagi histeris. Lalu kita tanyakan kepada si penjual es kenapa bisa begitu.
Menurut dia disana memang sering ada orang yang kesurupan, katanya mbak tadi memang sedang sakit, terus keluar dari kamar mandi langsung deh seperti itu..ck..ck..

Pura Tanah Lot




Iyul dan mamanya






Selesai dari Tanah Lot, kita kembali ke arah Kuta. Sebelum kembali ke hotel Koes mengajak kami jalan2 dulu di pasar seni Kuta.
Disana kami tidak lama2, setelah itu kami segera kembali ke hotel karena Koes harus segera tiba di airport tepat waktu.
Akhirnya sore menjelang malam saat itu, kami mengantar Koes ke airport dengan motor.
Sebenarnya tidak ada dia saya jadi bingung mau ngapain di Bali ini, soalnya saya tidak tahu jalan.hehehe..
Pulang dari airport ke Kuta pun saya hanya mengandalkan ke-sok tauan saya.
Sebelum kembali ke hotel, saya, Iyul, dan mamanya jalan2 dulu di Discovery mall.
Disana kita tidak berlama-lama hanya sekedar muter2 saja, setelah itu saya ajak Iyul dan mamanya untuk makan di soto ceker di salah satu pasar masih disekitaran Kuta.
Soto ceker itu sudah lumayan terkenal, namanya soto ceker Kuta dan bukanya saat malam hari.
Berhubung saya tidak menyukai ceker, maka saya memesan soto ayam saja ditempat yang sama.
Kalau sedang ramai2nya, kita terpaksa harus antri untuk dapat tempat duduk. Untungnya malam itu kita bisa cepat dapat tempat duduk.
Ohya selain enak, soto ceker ini tidak terlalu mahal loh. Makannya kalau kesana jangan lupa untuk sekedar mencicipi soto ceker tersebut.
Tentang soto ini sudah pernah saya posting sebelumnya.

Oh iya saya juga mempunyai beberapa kendala selama di Bali waktu itu, misalnya kartu ATM saya ditolak oleh mesin2 ATM disana. Saya sampai mencoba disetiap mesin yang saya temui. Bisa gawat ini pikir saya, kalau tidak ada 1 mesin pun yang menerima kartu saya. Kartu saya memang sudah agak rusak dan harusnya segera diganti tapi saya belum sempat untuk menggantinya.
Sampai akhirnya saya menemukan salah satu bank yang ada ATM nya, lalu saya coba dan akhirnya berhasil juga, langsung deh saya buru2 mentransfer uang2 saya ke Koes dulu supaya tidak perlu repot2 lagi mencari ATM yang bisa menerima kartu saya.

Setelah makan soto ceker kami kembali ke hotel kami di Popies. Pas sudah agak malaman, saya teringat dengan nasi jinggo, nasi bungkus seperti nasi kucing, jadi isinya hanya nasi secuil, sayur kacang panjang, mie goreng, ayam/daging plus sambel.
Harganya pun sangat murah yaitu Rp 1.500-2.000 dan biasanya yang jual nongolnya pas malam hari pakai motor atau sepeda.
Nah berhubung saya suka dengan nasi jinggo yang mangkal di dekat jalanan Seminyak, malam itu saya ajak Iyul untuk membelinya.
Nasi jinggo yang ayam atau daging sering cepat habis disana, paling2 sisa yang isinya ati ampla. Nah kalau saya kehabisan, saya lari ke pasar Kuta dekat tukang soto ceker disana juga ada tapi kurang enak.
Akhirnya malam itu kami lalui dengan sarapan 2 bungkus nasi jinggo sebelum tidur.hehehe...

Nasi Jinggo (google)


Esok paginya tanggal 6 Januari 2010, kami sempatkan bangun lebih pagi sedikit karena ingin mencoba breakfast di hotel kami yang baru, walaupun cuma roti panggang dan teh/kopi.
Ternyata roti panggangnya bukan di isi dengan selai seperti pada umumnya, tetapi di isi dengan potongan2 kecil pisang. Wah saya baru coba nih..
Pas saya coba sedikit ternyata rasanya tidak mengecewakan malah bisa dibilang lumayan enak. Iyul dan mamanya pun berpendapat yang sama dengan saya.

Oh ya sore sebelumnya saya sempat memesan pie susu Bali dan pia legong lewat telepon, tapi yang bisa dipesan hanya pie susu Bali sedangkan pia Legong hanya bisa menerima pesanan untuk seminggu kemudian.ck...ck..
Saya memesan pie susu Bali ini seratus buah, harga satuannya Rp 1.500. Lebih baik langsung memesan ke tempat produksinya di kawasan Denpasar karena lebih murah dan jangan khawatir untuk daerah Kuta dan sekitarnya bisa diantar kok, tapi ada minimum order dan dikenakan ongkos Rp 10.000.

Alamat :
Jl. Nangka Gg Nuri 1 no. 14
Denpasar
Telp : 081 337 557 888, 0361 – 784 2073, 0361 – 263138

Pie Susu Asli




Pie susu Bali yang terkenal ini saya tahu dari hasil googling dan saya baru akan mencobanya saat itu. Pie susu ini tidak seperti pie susu biasa yang sering saya lihat di pasar2 yang berbentuk agak tebal.
Pie susu Bali ini bentuknya tipis2 dan rasanya tidak terlalu manis, walaupun saya bilang tidak terlalu istimewa tapi pie susu ini boleh loh dijadikan oleh2 jika Anda berlibur ke Bali. Makan satu memang tidak cukup, sekali makan saya bisa langsung 2 buah karena bentuknya yang tipis. Makannya saya pesan dalam jumlah yang banyak sekalian untuk oleh2.
Sedangkan untuk pia Legong, saya terpaksa harus gigit jari. Selain penyambut telepon yang tidak ramah sama sekali, saya juga diharuskan memesan dari jauh2 hari.
Untuk yang lain jika mau mencoba pia Legong lebih baik memesan sebelum keberangkatan Anda ke Bali daripada harus gigit jari kaya saya.

Oh iya, kembali ke cerita sebelumnya. Pagi itu selesai mandi dan breakfast kami ingin makan yang manis2. Lalu kami putuskan untuk jalan2 ke pasar tradisional di sekitaran Kuta.
Nah pas sampai pasar rupanya saya kesiangan dan hanya menemukan 1 toko kue yang masih buka.
Nama toko kuenya saya lupa, tapi disana menjual kue yang lumayan beraneka ragam, dari kue basah sampai kue kering ada semua.
Nah saya menemukan pie susu dengan merek yang berbeda-beda tetapi saya tidak menemukan pie susu yang saya cari, yang mereknya pie susu asli. Lalu saya beli salah satunya hanya untuk perbandingan dengan pie susu yang sudah saya pesan.
Sesudah selesai belanja kue, saya teringat akan kunci kamar kita. Lalu saya cari2 di tas, kantong, dsb nya tetap tidak ada.
Waduh saya langsung panik, jangan2 terjatuh di jalan dan hilang.
Lalu kami kembali ke hotel untuk mencari kunci. Supaya si pemilik tidak curiga, saya beralasan untuk meminjam kunci kamar karena kunci kamar saya tertinggal di dalam.
Eh2 taunya si pemilik malah bilang, "kok tadi kenapa kuncinya ditinggal diluar??"
Saya langsung merasa serba salah karena bingung mau bilang apa lagi..hehehe..
Saat itu rupanya saya mendapat titipan, bukan hadiah atau sejenisnya tetapi pesanan pie susu saya..
Saya terkejut padahal janjinya kan sore diantarnya, tapi waktu itu pagi2 paketnya sudah nongol di front office.
Lalu saya tanya kepada ibu pemilik hotel, orang yang antarnya kemana? kan saya belum membayarnya..
Lalu si ibu bilang, nanti orangnya mau balik lagi siangan. Ok deh kalau begituu..

Karena takut si kurir kembali pas sore harinya, kita putuskan untuk menitipkan saja uang pie susunya kepada si ibu pemilik hotel karena kita mau liat2 di Joger dan keliling2 untuk beli oleh2.
Sebelum ke Joger kita sempatkan dulu makan lagi di sate b2 di pertigaan yang mau ke Legian setelah itu baru lanjut ke Joger.
Untungnya saat itu Joger sedang tidak ramai jadi kita bisa dengan leluasa memilih barang2 yang kita mau.
Setelah dari Joger kita menyebrangi jalan untuk melihat toko oleh2 Clarisa. Toko ini sudah menjadi langganan saya jika ke Bali. Disana dijual macam2 oleh khas Bali walaupun tokonya tidak besar. Yang tidak lupa saya beli disana adalah kacang disco dan ledre pisang titipan mama saya.

Selesai dari sana kita tidak langsung kembali ke hotel tetapi kita memilih untuk mengelilingi pusat jajanan oleh2 di sekitaran Kuta.
Karena sudah sore menjelang malam, perut kami sudah teriak2 minta diisi lagi.hehehe..
Lalu mamanya Iyul ngajak kita untuk makan di soto ceker lagi yang ada di pasar Kuta, rupanya dia ketagihan dengan soto itu.
Sesampainya disana ternyata tukang sotonya belum buka, gerobaknya pun belum ada.hikss..
Karena sudah lapar sekali akhirnya kita putuskan untuk mencoba soto ceker di kedai sebelahnya. Yaa memang ada juga yang jual soto ceker persis disebelah tukang soto ceker yang ramai tersebut tapi sudah mempunyai tempat yang permanen.
Ternyata makan disana murah meriah banget loh, saya pesan bakso, Iyul dan mamanya pesan soto ceker plus minum es teh tawar dan berbagai snack dan kerupuk yang kita ambil hanya dikenai harga Rp 29.000. Mantappp..

Setelah makan kita kembali ke hotel. Iyul dan saya tergoda untuk mencoba berenang di kolam renang hotel kita.
Ternyata kolamnya tidak nyaman, yang kedalaman kurang lebih 1 meter hanya beberapa meter selebihnya bisa 3 meteran dan itu ada di dalam satu kolam. Jadi dari kolam satu meter langsung ada turunan di dalam airnya yang langsung dalam. Ahh susah nih jelasinnya.hahaha..

Malamnya sebelum tidur, saya ajak Iyul lagi untuk beli nasi jinggo karena besok pagi kita sudah harus kembali ke Jakarta.
Malam itu ditengah pencarian nasi jinggo, tiba2 turun hujan besar, otomatis Iyul dan saya yang naik motor kena hujan dan basah kuyup hanya demi si jinggo..
Seperti biasa, kalau kita beli nasi jinggo tidak cukup satu. Jadi kami beli 6 masing2 makan 2 buah.hehehe..

Esok paginya saya suruh Iyul untuk cari taksi yang lewat atau mangkal di depan pantai Kuta karena hotel kita di dalam gang dan hotel kami ini tidak ada layanan untuk panggil taksi.
Setelah taksi datang kami langsung memasukkan barang2 ke dalam taksi, tak lupa saya melunasi dulu sisa pembayaran hotel.
Singkat kata kami sudah berada di airport dan menunggu untuk boarding.
Setelah ada panggilan boarding kami semua langsung naik ke pesawat dan siap untuk meninggalkan Bali saat itu.
Tapi sebelum naik ke pesawat, Iyul minta difotoin dulu di depan pesawat. Waktu itu kita tidak duduk barengan, Iyul dan mamanya berdua dengan satu orang bule dan saya juga dengan orang lain.







Suasana kabin sebelum take off


Setelah satu setengah jam perjalanan akhirnya kami tiba juga dengan selamat sampai bandara Soetta.
Dengan demikian berakhir juga liburan kami dan saatnya untuk mengahadapi kembali kesibukan yang kami tinggalkan sementara.

Terminal 3 Soetta


- Selesai -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar