Senin, 16 Agustus 2010

Tahun Baru (LAGI) di Bali (pt.5)

Lanjutan dari cerita sebelumnya :

Besoknya tanggal 4 Januari 2010 kita merencanakan untuk pergi ke Bali Safari and Marine Park.
Sebelumnya kita telepon dulu kesana untuk menanyakan berapa harga tiketnya dan jam operasionalnya.
Harga untuk turis domestik Rp 110.000/orang dan untuk turis asing lebih mahal.
Harganya bisa dibilang cukup mahal bila dibandingkan dengan Taman Safari dan yang lainnya.
Kami tertarik untuk pergi kesana karena tempatnya masih terkesan baru dan kami berpikir mungkin ada perbedaan Bali Safari dengan kebun binatang lainnya.
Sebenarnya tiap jam2 tertentu disediakan bus2 kecil atau shuttle bus yang khusus untuk mengangkut penumpang sampai ke Bali Safari di titik2 tertentu di Kuta, Ubud, Sanur dan Nusa Dua. Dulu kalau tidak salah masih gratis, tapi sekarang saya lihat websitenya sudah dikenakan biaya per orangnya US$ 15 (return).
Untuk lebih lengkapnya silahkan kunjungi websitenya : www.balisafarimarinepark.com
Tapi ga enaknya kita mesti pergi dan pulang ontime sesuai jadwal yang ada jika menggunakan layanan shuttle bus tersebut.
Karena hal tersebut akhirnya kita memutuskan untuk pergi naik motor sewaan kami lagi dengan alasan tidak mau diuber-uber oleh waktu.

Ohya malam sebelumnya sepulang dari Kintamani, saya dan Koes sempat mencari-cari hotel yang lebih murah di sekitaran gang Popies.
Kami memang hanya booking untuk 5 malam saja di hotel Grand Kumala, selebihnya kami memang sudah berencana untuk mencari yang lebih murah supaya lebih hemat.hehehe..
Sewaktu kami cari2 hotel di gang Popies, ternyata masih banyak hotel yang penuh loh dan harganya masih cukup gila2an.
Akhirnya kami dapat juga hotel yang sangat biasa di gang Popies, namanya Sari Jaya Cottages di gang Popies I, Kuta.
Dari semua hotel yang kami cari waktu itu, hanya hotel inilah yang mengijinkan satu kamar boleh ditempati lebih dari 2 orang tanpa kena charge lagi.
Harganya pun masih bisa ditawar2 loh, pertama mereka memberi harga Rp 300.000/ malam, tapi Koes tidak menyerah, melihat ibu yang punyanya bisa diajak nego, akhirnya dia mengeluarkan jurus silat lidahnya untuk menawar.
Sampai pada akhirnya disepakati bahwa permalam-nya disana Rp 200.000, termasuk breakfast (tapi hanya teh/kopi dan roti panggang).
Setelah dilihat-lihat kamarnya cukup besar dengan fasilitas TV, kulkas, dan kolam renang seadanya.
Letak hotel ini searah dengan hotel New Arena yang pernah saya tempati sebelumnya bersama teman2 Desember tahun lalu, hanya berjarak sekitar beberapa meter saja.
Akhirnya malam itu kami membayar DP nya dulu sekitar Rp 200.000, sisanya akan dibayar pas kami check-out nanti.

Sari Jaya Cottages (google)


Pool (google)


Kembali ke cerita Bali Safari, singkat kata pagi itu setelah breakfast dan mandi, kami packing barang sebentar dan check-out dari hotel Grand Kumala, tak lupa kami titipkan dulu koper2 kami di front officenya, nanti setelah pulang dari Bali Safari akan kami ambil kembali.
Bali Safari and Marine Park ini letaknya cukup jauh dari Kuta, apalagi kalau naik motor yang panasnya minta ampun semakin membuat perjalanan kesana semakin terasa…hahaha…
Tapi karena semangat kami yang berlebihan, akhirnya kami bisa sampai juga disana dengan bermodal kesok-tauan kita.hehehe..

Saat kita sampai keadaan parkiran tidak begitu ramai, saya lupa apakah masuk parkiran dikenakan biaya atau tidak.
Pas sampai kami harus jalan lagi menuju loket untuk membeli tiket. Belakangan saya baru tahu kalau membeli di agen2 travel jatuhnya akan lebih murah..
Setelah membayar kami diberi tiket yang harus di pakai dipergelangan tangan, ditiket tersebut ada barcodenya yang nanti akan discan sebelum kita naik tram.
Hal pertama yang dilakukan adalah, pengunjung diharuskan naik semacam mobil khusus yang akan mengantarkan kami ke lobby barong (tempat semua atraksi Bali Safari).
Dari tempat pertama naik sampai lobby barong tidak terlalu jauh jaraknya dan semua pengunjung diharuskan turun disini.
Masuk lobby barong kita akan dipertemukan dengan mini seaworld, ada macam2 akuarium dengan bermacam-macam jenis ikan, tetapi ada juga yang masih dalam tahap penyelesaian, jadi belum semua marine parknya jadi.
Selesai lihat ikan2, kita masuk ke area yang lebih dalam lagi. Berdasarkan peta yang didapat pengunjung sewaktu pembelian tiket, kita mengetahui bahwa akan ada show2 hewan dan lainnya.

Disana kita juga bisa lihat macan dengan jarak yang sangat dekat sekali, hanya dibatasi oleh kaca saja. Selain itu kita juga bisa berfoto dengan baby2 animal disana, bermain dengan gajah, dll. Ada juga taman kecil untuk komodo, kalau mau coba naik gajah atau unta juga bisa, tapi saya tidak tahu biayanya berapa karena saya tidak mencobanya.
Setelah berkeliling saya kebingungan, kok namanya Bali safari tapi tidak ada macam2 hewan yang dibiarkan hidup bebas kaya di Taman Safari.
Sampai pada akhirnya saya menemukan terminal mini, disana kami lihat banyak pengunjung yang naik dan turun dari mobil khusus tadi.
Tanpa basa-basi kami ikut2an naik mobil tersebut dan ternyata yang kami cari dari tadi, kami temukan disana.
Itu namanya safari tram, dimana ada sebuah mobil khusus yang akan membawa kita berkeliling melihat-lihat hewan yang berkeliaran bebas.
Tapi saya bilang tempatnya tidak seluas Taman Safari di Puncak dan hewan2nya pun masih sangat sedikit ragamnya.
Setelah mencoba safari tram, kita mau nonton elephants show, tapi sayang sampai disana kita bukannya terlambat lagi malah sudah selesai shownya. Hikss..
Akhirnya untuk mengobati kekecewaan, kami ajak bermain deh si induk gajah sama anaknya, tapi dengan catatan kami harus membeli makanan si gajah yang berupa satu sisir pisang Rp 10.000.
Sambil kasih makan, tak lupa pastinya kita foto2 juga donk..hehehe..
Selesai bermain dengan gajah, kita akan nonton show tentang penebangan liar yang akan diperagakan oleh beberapa hewan dan keeper disana.

Singkat kata, show itu adalah show terakhir untuk hari itu jadi kamipun langsung menuju ke arah luar. Sebelum benar2 keluar dari lobby barong, kami sempatkan dulu lihat2 mini theme parknya.
Selain ada berbagai wahana, disana juga ada water park tapi kalau mau masuk harus bayar lagi.
Kita sempat melihat satu wahana yang menurut saya dan Iyul patut dicoba, namanya GoGo Bouncer. Padahal kalau atraksi ini dilihat dari penampilan luar seperti mainan biasa, tapi setelah saya melihat ada beberapa orang yang mencobanya, saya terkejut karena mainan tersebut rupanya bukan mainan biasa.
Kita akan dinaik turunkan dengan kuat dan bagi yang tidak kuat saya sarankan untuk tidak naik wahana ini. Untung ada pengamannya, kalau tidak saya rasa orang bisa langsung terpental jauh.
Oh iya untuk naik wahana2 disana, kita harus bayar lagi loh untuk setiap wahana yang akan kita coba dan harganya pun saya bilang cukup mahal.
Misal untuk sekali naik GoGo Bouncer saja saya harus mengeluarkan Rp 30.000/orangnya.

Selesai mencoba dan memutari mini theme parknya, kami putuskan untuk segera pulang karena hari sudah sore, selain itu jam operasionalnya juga hampir selesai.
Sebelum pulang kami sempatkan dulu untuk melihat-lihat sebentar merchandise store disana.

Gerbang Bali Safari and Marine Park (google)


Safari Tram (google)


Menuju Lobby Barong














Koes si Kaka Tua










Koes n his friend "Kus2"








Duo Hippo






Koes n baby elephant


Big MoM




Amazing GoGo Bouncer








Koes "safari keeper"






Simba families








Sayonara Bali Safariii...


Sampai di hotel Grand Kumala, kami segera mengambil barang2 kami di front office yang tadi pagi kami titipkan karena kami harus pindah hotel malam itu.
Pas kami sampai di hotel kami yang baru di gang Popies, ternyata disana kami diberi kamar yang berbeda dari yang malam sebelumnya kami lihat.
Kamarnya itu letaknya dipojokan, seperti kamar tambahan. Alasan yang punya karena kami ber4 jadi dia kasih kamar yang paling besar. Kalau dipikir kamar yang semalam saya lihat juga itu masih bisa kok ditempati lebih dari 4 orang.
Bukannya saya tidak bersyukur dikasih kamar yang lebih besar oleh sipemilik tapi kamar yang dia kasih ke saya waktu itu agak kotor dan kurang terawat. Temboknya pun terlihat sudah agak kusam. Mungkin karena kamar tersebut kamar tambahan jadi mereka juga buatnya rada ngasal, masa kulkas dan lemari baju diletakkan di kamar mandi….
Jadi kalau orang mau ambil sesuatu di kulkas, tunggu orang selesai mandi dulu.hehehe..
Makannya saya sangat kecewa diberi kamar tersebut, soalnya kamar yang saya lihat malam sebelumnya tidak seperti itu.
Ada lagi yang bikin saya dan yang lainnya kecewa, yaitu kualitas airnya yang buruk.
Jadi airnya itu kalau buat mandi, kita berasa masih bersabun licin2 gitu padahal sudah dibilas mati2an. Kita ga ngerti kenapa bisa begitu, saya pikir cuma saya saja yang merasa seperti itu, ternyata yang lain juga.
Mungkin orang akan bilang, itu kan memang sudah resiko nginap di hotel murahhh…
Ya saya juga tahu, saya disini hanya sekedar share saja untuk yang lain. Akan tetapi apakah tidak lebih baik bagi hotel tersebut untuk memperbaiki mutu pelayanannya terhadap pelanggan sehingga akan membuat pelanggan menjadi betah untuk tinggal disana.
Akhirnya setelah dipaksakan, kami bisa tidur juga di kamar tersebut walaupun kasurnya juga kurang nyaman.
Soalnya kami harus me-recharge energi kami untuk besok, karena kami akan ke Tanah Lot pagi2. Kenapa pagi2?? Karena sore harinya Koes sudah harus kembali ke Jakarta..


- Bersambung –

Tidak ada komentar:

Posting Komentar