Mereka bilang kalau ramen ini lumayan dan patut untuk dicoba.
Setelah mendapat info seperti itu, tentu saja kita langsung browsing2 untuk mengetahui lebih lanjut apa sih ramen 38 itu ??!!
Ternyata postingan tentang ramen ini banyak juga loh di google, sekalian saya mencari tahu kesan2 yg lain setelah mencoba makan ramen di Sanpachi.
Dan hasilnya hampir semua isi postingan para blogger yg membahas tentang ramen 38 ini menghasilkan reaksi yg positif alias ramen ini memang patut untuk dicoba.hehehee..
Dan meluncurlah kita malam itu ke salah satu cabangnya yg di Pondok Indah, hanya berbekal ke-Soktauan si Koes, akhirnya kita dapat juga menemukan kedainya yg nyelip.
Cabangnya yg di Pondok Indah berada di Pertokoan Plaza II (semacam komplek ruko2 gitu), Metro Pondok Indah.
Pas kita masuk, ternyata ruangannya tidak besar2 amat tetapi tetap rapih dan mempunyai suasana ke-Jepang2an. Hal ini bisa dilihat dari interiornya, penampilan pelayan2nya dan juga disana disediakan majalah2 berbahasa Jepang serta acara2 TV Jepang yg kocak2 banget...
Makannya jangan kaget kalau ada customer2 yg ketawa sampe ngakak2 bikin heboh.
Itu karena mereka sedang menonton acara di TV tersebut.
Lanjut lagi deh, karena tempatnya yg tidak terlalu besar, kadang kita yg datang hanya berduaan saja harus rela satu meja dengan orang lain.
Jadi waktu itu kita satu meja dengan orang yg pasangan juga.hehehee..
Pas liat menunya, ternyata ragam ramen disini banyak juga loh.. Saya sampai bingung sendiri mau coba yg mana..
Tapi ternyata mereka ada menu yg best seller, yaitu Jigoku ramen. Ya udah ga pake banyak cincong, saya pesan jigoku ramen aja deh.
Kalau si Koes dia pesan menu yg lain, sesuai yg direkomendasikan oleh temannya yaitu tonkotsu chasu men (non halal).
Jadi Ramen 38 ini menyediakan menu yg halal dan non halal. Ini bisa dilihat dari menunya kok. Mereka akan memberitahu kita lewat tanda titik berwarna disetiap menu mereka.
Kalau titik itu berwarna merah sudah pasti itu non halal karena mengandung daging B2, sedangkan titik berwarna kuning berarti menu tersebut bisa diganti dengan isi yg halal, titik berwarna biru berarti menu tersebut adalah menu yg halal, dan kalau ada tanda cabainya berarti menu tersebut mempunyai rasa yg pedas.
Uniknya juga disini kita bisa menentukan sendiri tingkatan kepedasan yg kita inginkan, dari level 1-10, tetapi jika kita menginginkan level diatas 10, boleh2 saja dan nanti jika berhasil menghabiskan, Anda akan didokumentasikan oleh mereka dan foto Anda akan dipajang di tembok2 kedai mereka.hehehe..
Tapiii ingat jika kita mau mencoba tingkat kepedasan diatas 10, maka tiap 2 level kita akan dikenakan charge Rp 1000.
Berhubung saya baru pertama kali mencoba ramen ini, saya pesan jigoku ramen dengan tingkat kepedasan 2 aja deh. Padahal didokumentasi mereka ada loh yg bisa ngabisin ramen dengan tingkatan kepedasan sampe 40..ck...ck..mukanya sampe melepuh begitu.hahahaa.
Setelah pesanan datang, saya langsung buru2 mencicipi kuahnya, takut terlalu pedas.hehehe.
Ehh2 ternyata pedasnya cuma geli2 aja kalau cuma level 2..huhuhu..
Gak apalah, daripada terlalu pedas nanti gak kemakan lagi ramennya.
Kalau soal rasa, saya pribadi cukup menyukai jigoku ramen pesanan saya ini karena menurut saya rasa kuahnya masih ke-Indonesia2an..hahahaha.. Yg membedakan dengan ramen lain hanya dari daging dan campurannya.
Setelah itu saya coba punyanya Koes, rasanya ternyata biasa saja. Dari penampilannya saja sudah kurang menggugah, kuahnya seperti kuah santan kalau dilihat2.
Oh ya disana juga kita bisa menentukan sendiri tingkat kematangan ramennya, bisa setengah matang atau matang. Saya sendiri sih lebih suka setengah matang, eh si Koes malah pesannya yg matang, dan akhirnya dia menyesal...hahahaha..
Untuk appetizernya kita memesan Gyoza yg isi B2..kalau kita mau isi Gyoza ini bisa juga diganti dengan daging ayam.
Menurut para blogger yg membahas tentang Ramen 38 salah satu menu yg patut dicoba juga adalah ice cream green teanya, tapi sayang waktu itu kita sudah kehabisan.
-""-""-""-""-""-""-""-""-""-
Pada tanggal 1 Mei 2010, saya mendapatkan kesempatan kembali untuk mencoba Ramen 38 ini, tapi kali ini kita mau mencobanya di cabang yg lainnya yaitu yg di gedung Kamome Swalayan Melawai.
Letaknya ada di lantai 2 dan lagi2 kedainya tidak terlalu besar alias pas2an.
Tempatnya disana cukup berbeda bila dibandingkan dengan yg di Pondok Indah.
Disini lebih panas dan lebih semrawut ruangannya. Ditambah dengan adanya konsep open kitchen disana makin membuat suasana menjadi riuh..
Kali ini saya lagi2 memesan menu jigoku ramen, Koes yg sebelumnya memesan menu lain akhirnya ikut2an saya memesan jigoku.
Saya memesan jigoku ramen dengan level kepedasan 2 lagi, sedangkan si Koes level 1..cape deh!!!
Kalau soal rasa, saya pribadi merasa jigoku ramen di cabang ini lebih manteppp deh rasanya. Sampai2 dalam hitungan menit ramen saya sudah ludes biarpun kuahnya panas.
Ohya di Ramen 38 ini kita tidak usah beli minum karena minumnya gratis loh, air es refill..hehehee..
Tapi kalau mau memesan minum selain itu seperti juice, dll ya silahkan saja tapi bayar..
Oh ya ada satu lagi yg gratisan, jelly setelah kita menghabiskan ramen.
Tapi Jellynya ga banyak2 amat ya palingan cuma 2 potong kecil gitu..
Pokoknya kalau mau coba ramen yg rasanya nikmat, Ramen 38 ini cukup layak untuk dicoba loh...
Biar lebih jelasnya silahkan kunjungi website-nya :
www.ramen38.com
Ramen 38 cabang Pondok Indah (google)
Ramen 38 cabang gedung Kamome Melawai (google)
Kamome Building Lt.2
Jl. Melawai Raya 189B, Jakarta
Contoh menu (pas kita makan di Kamome)
Jigoku ramen pesanan saya (ramennya masih sembunyi dibawah :) )
Ini dia ramennya..nyammnyam..
Koes dengan first jigoku ramen-nya
Meja kita yang imut2 di Ramen 38 Kamome
Open kitchen di Kamome
Jelly gratisan
Jigoku ramen : Rp 50.000
(kalau Jigoku Ramen yg di cabang Pondok Indah ada pilihan yg ukuran small Rp 36.000)
Jangan lupa disini juga pakai TAX dan service charge oke2..
Untuk lebih jelasnya silahkan dilihat2 saja websitenya, lengkap kok dari cabang2nya sampai menu2nya juga ada..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar