Minggu, 21 November 2010

Jelajah Singapore-Malaysia-Thailand (pt.7)

Hari kedelapan (Krabi)

Sekitar jam 5an sore, minivan kita tiba2 berhenti disuatu tempat, tepatnya dipinggir jalan depan ruko2 kecil gitu.
Ada beberapa penumpang yang turun disana, wahhh kita bingung nih lagi ada dibelahan bumi bagian mana waktu itu.
Apa kita harus turun disana juga bersama beberapa penumpang lainnya?!!
Terus kita berusaha bertanya pada salah seorang penumpang, kita tanya dalam bahasa Inggris dan kita bilang kita mau ke Ao Nang, gimana caranya kesana??
Ehhhh orang itu malah kaya orang kebingungan gitu, kayanya dia engga ngerti deh sama apa yang kita omongin..
Kita mesti sampai beberapa kali ngulang kata2 "Ao Nang" sampai mbak2 disebelah saya yang langsung nyeletuk "ehmmm Aoooo Nanggg".... Wahhh akhirnya ada juga yang ngerti maksud kita..fiuhhhh.
Ternyata ngomong Ao Nang aja mesti pakai nada, kaya bahasa cina aja ahhh.
Kita langsung bilang, iyaa2 kita mau ke Ao Nang, tahu deh si mbak nya ngerti apa engga.hehehe...
Terus dia bilang ke yang lainnya kalau tujuan kita adalah Ao Nang..
Si supir minivan langsung tunjuk2 kalau kita mesti turun disana, wahh kacau nih..
Masalahnya dia nurunin kita di tempat yang benar2 kita engga tahu.
Kita kira akan diturunin di Krabi town tepatnya di distrik Muang, karena dari buku yang kita baca disana nanti ada songthaew (sejenis kendaraan publik disana) yang bisa mengantarkan kita ke Ao Nang. Jarak Krabi town ke Ao Nang kira2 sekitar 20-30 menitan tergantung kecepatan.

Ini penting untuk diingat bagi backpacker pemula kaya kita:
Kalau mau naik minivan, tolong pastikan dulu pemberhentian terakhir minivan tersebut, atau jelaskan tujuan kita dan bilang ke driver kita seharusnya turun dimana. Malah kalau supirnya baik kita bisa minta diantarkan ke tempat tujuan kita selama itu masih searah.

Dalam keadaan masih kebingungan, kita disamperin sama seorang mas2 yang bukan lain adalah supir tuk2. Memang disana sedang ada beberapa supir tuk2 yang lagi mejeng, tau lagi istirahat atau emang malas cari penumpang.
Terus biasa deh kita ditanya mau kemana, kita bilang kita mau ke Ao Nang. Terus dia nawarin untuk nganterin kita kesana dengan ongkos 500 THB (asumsikan waktu itu 1 THB = Rp 300, jadi ongkosnya Rp 150.000). Whattttt???
Kita memang belum pernah menginjakkan kaki disana, tapi kita yakin jaraknya tuh palingan cuma 15 sampai 20 menitan dari Krabi town. Jadi kalau ongkosnya segitu "SUNGGUHHH TERLALUUU"....
Terus kita langsung diskusi bisik2 berduaan, kita bilang tuh orang parah banget sih, mentang2 kita turis yang baru pertama kali injekkin kaki disana bisa dibegoin gituuu...
Kita langsung tawar-menawar dengan si tukang tuk2, pertama-tama kita tawar sekitar 200 THB, ehhhh dia malah bilang "Whattt??? Youuuu Crazyyyy..."(dengan nada menyepelekan kita gitu)
KAMPRETTTTT banget sumpah itu tukang tuk2...
Rasanya waktu itu pengen banget ngelempar dia pakai tuk2nya..hahahaha..

Kita sempat diam dulu sejenak berusaha untuk menjernihkan pikiran kita yang habis pusing setelah naik minivan.
Tiba2 si Koes bilang kalau dia pengen maaf "buang hajat" dan benar2 tidak tahan lagi, jadi kita samperin kedai makanan (kalau disini warteg) dekat2 situ.
Sejenak pas lagi sendiri tiba2 saya merasa seperti mahluk asing yang baru tiba di bumi karena orang2 sekitar melihat saya memang seperti mahluk asing yang bukan berasal dari sana. Apalagi dengan buntelan2 disisi saya.
Maksudnya mereka tahu gitu kalau saya ini turis, tapi turis ala kadarnya.

Pas Koes selesai dengan ritualnya, saya suruh dia tanya ke si ibu yang punya warung bagaimana cara ke Ao Nang. Ehh sayangnya si ibu kaga ngerti Inggris, malah manggil2 tukang tuk2 brengsek tadi. fiuhhhhh..
Mau ga mau deh kita samperin lagi tukang tuk2 tadi, kali ini bukan untuk nawar tapi tanya dia gimana caranya ke tempat ngetem songthaew.
Dia malah bilang itu jauhhhhh dari sini, kalau mau kesana kita juga tetap harus pakai tuk2...zzZZzZZzzz..
Akhirnya kita benar2 tidak punya pilihan lagi dan mencoba nawar sekali lagi dengan si tukang tuk2, akhirnya disetujui lah ongkos tuk2 ke Ao Nang 300 THB..sighh..

Dalam perjalanan ke Ao Nang, kita akan disuguhi pemandangan berupa limestone yang tinggi2, jalanan menuju kesana juga terkesan sepi. Hanya ada beberapa mobil yang lewat.
Pas memasuki kawasan Ao Nang, si supir tuk2 bilang kita mau kemana?
Terus kita tunjukkin buku yang kita bawa. Kita bilang kita mau cari Ben's House untuk tempat kita menginap. Ehh dia malah diam aja..

Tahu gak sih...ternyata emang betul kita cuma butuh waktu tidak sampai 20 menit dari tempat kita naik tuk2 tadi untuk sampai di Ao Nang..kamprettt...
Sumpah kita gak ikhlas banget pas kasih duit kita ke dia karena merasa dia sudah boongin kita.
Terus yang nyebelin lagi, kita kan minta di antar ke Ben's House, harusnya kalau memang tidak tahu ya bilang aja kan kita bisa tanya2 sama orang.
Ini dia malah turunin kita disalah satu penginapan, namanya MeMee Bungalow.
Website: www.memeeaonang.com
Terus nih dia bilang, selama dia jadi tukang tuk2, engga pernah tuh dia dengar nama Ben's House. Padahal menurut buku yang kita baca, Ben's House itu penginapan backpacker yang paling terkenal di Ao Nang.
Kalaupun dia engga tahu kan minimal kita bisa tanya2 orang, tape dehhhh...emang dasar dianya saja males.
Dan pada akhirnya kita tahu kalau dia dapat komisi dari tempat kita menginap...
Waddduhhhh kalau ingat2 supir tuk2 brengsek itu rasanya pengen banget balik ngerjain diaaa..

Kenapa akhirnya kita mengalah dan nginap di penginapan yang direkomendasiin sama dia?
Karena pas si Koes survey kamarnya, dia sregg dan bilang kalau kamarnya itu lumayan bagus dan BERSIHHH. Yang lebih penting lagi harga kamarnya masih sesuai dengan kantong kita yaitu 500 THB permalam nya dan kalau ingin lihat2 pantai jaraknya hanya 5 menitan jalan kaki.

Penginapannya itu terletak agak di belakang, dan selidik punya selidik ternyata cuma kita yang saat itu nginap disituu..hiiii..
Tapi tenang aja, suasananya engga spooky kok.
Kamarnya MeMee Bungalow ini cukup besar dengan kasur ukuran double dan kamar mandi besar juga. Selain itu ada juga balkon untuk duduk2 menikmati limestone yang berada tepat disampingnya.
Oh ya dengan harga segitu kita engga dapat breakfast lohhh..

Selesai check-in dan beres2, saatnya kita explore singkat daerah tempat kita berada saat itu.
Tapiii berhubung saat itu saya sedang masuk angin gara2 mabuk darat di minivan tadi, saya jadi kurang semangat.
Pas di seberang penginapan kami banyak berjejer tukang makanan, jadi kita putuskan untuk mencoba salah satunya.
Kita waktu itu pesan tomyam kalau tidak salah harganya THB 90 (cukup mahal sih untuk ukuran tempat makan di pinggir jalan) sama pesan mie gitu 40 THB.
Berhubung saya lagi ga enak badan, saya hanya bisa makan sedikit dan memutuskan untuk balik ke kamar karena saya merasa waktu itu dingin banget, padahal cuacanya biasa aja loh.

Malamnya, saya sudah merasa agak sehatan setelah minum Tolak Angin dan gosok2an minyak kayu putih.
Rencananya kita mau cari one day tour ke Phi2 island buat besok.
Kita sudah tanya di tempat kita menginap yang sekaligus dijadikan tempat atau agen tour ternyata harganya masih belum membuat kita puas, jadi kita cari2 di tempat lain.
Pertama kita pergi kesebelah penginapan kita. Disana ada warnet yang sekaligus tempat penginapan juga, agen travel juga tapi lupa namanya.
Nah disana kita dilayani sama seorang gadis Thai namanya Oi...dia juga pinter Inggrisnya. Karena si Oi ini orangnya baik gitu, ramah pula jadi kita agak niat untuk dapetin harga semurah-murahnya untuk tour besok.
Hasil dari tawar-menawar tersebut disepakati kalau harga one day tour phi2 island untuk besok 700 THB per orang.
Harga tersebut termasuk antar jemput dari hotel, speed boat, alat2 snorkling, makan siang di Phi2 Don.
Karena merasa sudah mendapat harga yang wajar, akhirnya kita deal juga dengan si Oi ini.
Setelah itu kita pergi ke 7/11 untuk membeli air minum dan beli nomor baru.
Saya memang harus beli nomor lokal terus untuk mengabari mama di Jakarta.hehehe..
Dan keputusan untuk pakai nomor lokal ini saya bilang cukup benar daripada saya harus pakai nomor Jakarta saya.

Waktu itu saya beli nomor lokal dengan harga 50 THB, cukup murah bukan?!!!
Padahal yang saya dengar2 nomor lokal di Thailand itu katanya mahallll2 booo.
Tapi kenyataannya engga tuch.. nomor yang saya beli itu belum ada isinya, kalau mau beli isinya tinggal bilang aja sama si mbak kasirnya. Isinya yang paling murah waktu itu 50 THB juga jadi total untuk beli nomor 100 THB.

Selesai beli nomor kita kembali ke penginapan, hari ini memang agak melelahkan karena perjalanan panjang tadi pagi.

Phi2 island see you tomorrow...........

Foto2:

Tukang tuk2 brengsek


Pemandangan limestone di Ao Nang


Kamar MeeMee Bungalow (fasilitas tambahan: AC split, TV, Meja rias, lemari baju besar, dan kulkas kecil)






Pemandangan limestone dari balkon


Makanan pertama di Ao Nang






-----------------------------------------

Hari kesembilan (one day tour Phi-Phi island)

Pagi itu janjinya kita akan dijemput pukul 8 pagi. Pas kita jalan keluar dari hotel tiba2 ada sebuah truk yang baru sampai juga. Truk ini yang akan membawa kita ke dermaga nantinya. Jangan khawatir truknya sudah dimodifikasi jadi truk pengangkut penumpang kok.hehehe..
Di dalam truk tersebut sudah banyak penumpang lainnya yang juga ingin ikut tour ke Phi2.
Pas kita mau naik ke truk, tiba2 si Oi (kita beli tour Phi2 dari dia semalam) teriak2 manggil kita. Kita kira mau ngapain, gak taunya dia mau kasih tau kalau dia diomelin atasannya karena kasih harga terlalu murah ke kita, jadi kita disuruh bayar tambahan sebesar 50 THB per orangnya.
Karena si Oi terlihat serius, jadinya kita gak tega dan membayarkan 100 THB ke dia.
Lagian kalau dipikir-pikir cuma 50 THB kok, jadi gak terlalu masalah kan.

Di dalam truk sudah ada beberapa penumpang dan seorang guide kita, namanya Alex, orangnya hitam banget...Mungkin karena dia anak pantai kali yah..hehehe..
Setelah jemput kita, ternyata truk tidak langsung ke dermaga tetapi menjemput penumpang2 lainnya dari satu hotel ke hotel lainnya.
Kira2 jam sembilanan kurang kita sudah sampai di dermaga tempat speed boat dan long tail berkumpul.
Sebelum naik ke speed boat kita dibagi-bagi dulu ke dalam beberapa kelompok, ada yang ke 4 islands, dll.
Tentu aja kita gabung sama yang ke Phi2 island, setelah itu kita diberi stiker kecil dengan tulisan PP yang ditempelkan dibaju.

Oh iya, kita kesana kan pas bulan Juni. Ternyata itu bukan bulan yang bagus untuk menikmati Phi2 island. Karena bulan2 segitu curah hujan sedang tinggi2nya, jadi terkadang pihak penyelenggara tour tidak jadi memberangkatkan peserta jika keadaan memang tidak memungkinkan atau membatalkan untuk tidak mengunjungi suatu tempat kalau memang jalur kesana sedang berbahaya dalam artian sedang ada ombak atau hujan besar.
Menurut si Alex guide kita, bulan yang bagus untuk kesana itu sekitar bulan Oktober. Entah ya bener apa engga..
Terus si Alex juga bilang ke peserta, untuk Maya Bay dia tidak berani jamin hari itu kita bisa kesana. Kalau cuaca tidak cerah dia tidak akan membawa kita kesana dengan alasan keselamatan.
Mendengar itu saya langsung lemes, gimana ga lemes??? orang tujuan utama saya ikut tour itu ya mau liat Maya Bay yang katanya tempat shooting The Beach nya koko Leonardo.hehehehe...
Tapi saya masih berharap kalau cuaca hari itu akan cerah, biarpun matahari mau menyengat gak papa, daripada hujan.
Sayangnya pagi itu sebelum berangkat cuaca memang sudah mendung T_T


Pas mau naik ke speed boat ada seorang wanita gemuk sibuk moto-motoin tiap penumpang yang lagi jalan. Ternyata nanti pas kita balik dari Phi2, foto2 kita akan dipajang di dekat tempat kita turun. Kalau mau diambil ya harus bayar, kalau tidak salah sekitar 100 THB deh satunya. Karena cukup mahal kita gak ngambil foto kita.hehehe..
Pas naik ke speed boat kita jadi orang kedua yang naik, terus si Alex teriak2 katanya duduk paling depan itu lebih fun, blaa..bla..
Denger begitu kita langsung aja nyerbu bagian paling depan kapal. Belakangan saya malah nyesel..hikss..
Awalnya sih emang seru banget, kita dan rombongan bule yang duduk di depan enjoy banget karena ombaknya berasa banget. Tiap lewatin ombak kita teriak2, bukan karna geli doank tapi karna kecipratan air..zZzzZZzz..
Kalau yang sering mabuk laut, dijamin deh duduk paling depan 15 menit pasti udah minta balik duduk dibelakang.
Sebelum berangkat sih si Alex sudah bagi-bagiin obat anti mabuk dan pelampung. Tapi tetep aja ada yang mabok juga.

Pas pertengahan jalan si bule yang udah nenek2 gak kuat dan minta pindah duduk dibelakang aja.
Saya sih juga pengen pindah tapi kayanya belakang udah penuh tuch..
Di pertengahan jalan, ibu2 bule sama anaknya yang satu akhirnya gugur juga dan minta2 supaya dipindahin duduk dibelakang.
Memang sih makin lama goncangannya makin DAHSYAT, perut saya sampe sakit banget kaya ditonjok2.
Terus si Alex nanya saya, "Are u ok?", saya masih bisa bilang yaa2 aja abis tar kalo pindah kebelakang si Koes sendirian donk cuma sama kakek2 dan cowo bule sama anaknya..hohoho..

Sampai terjadi goncangan yang benar2 hebat dan bikin semua orang satu speed boat teriak, akhirnya saya nyerah dan bilang kalau saya minta duduk dibelakang. Untung masih tersisa 1 space walaupun agak sempit.
Tempat pertama yang kita kunjungi adalah Bamboo island, disana kita dikasih waktu 1 jam untuk snorkling.
Saya yang belum pakai celana renang jadi kelimpungan (kebingungan) nyari WC tempat ganti. Selidik punya selidik WC nya itu ada dipojokan lumayan jauh dari tempat kita turun. Kalau engga kepaksa mah ogah deh ke WC nya...
Terus abis ganti celana kita sibuk ngolesin sunblock dulu biar kulit ga kebakar.
Yang lain udah pada nyemplung di air dari kapan tau..
Pas kita mau beraksi, tiba2 kita bingung lagi nih. Kalo kita semua pada main2 di pantai siapa yang jagain barang2??
Secara harta benda kita bawa semua, hp, bb, digicam, dokumen2 penting, sama duit.
Soalnya pas kita kesana sepiii banget, cuma ada rombongan kita doank lohhh..
Yang saya bingung kok yang laen malah enjoy2 aja kaga ada yang kaya kita mikirin harta benda segala.
Mereka semua ninggalin barang2 mereka begitu aja tanpa takut ada tangan2 jail.
Karena kelamaan mikir akhirnya kita juga rela meninggalkan barang2 kita dulu di pasir terus ditutupin sama baju2 atau handuk gitu.
Sebenernya sih aman2 aja kayanya, tapi yang namanya orang dari Jakarta kaya saya ya pasti ada perasaan2 khawatir karena trauma :p

Pokoknya waktu itu tinggal 15 menit lagi pas kita baru nyemplung ke air, jadinya kita kaya cuma basah2in badan doank tiba2 udah disuruh naik ke speed boat lagi.
Tempat kedua yang kita kunjungi namanya Viking Cave, jadi tempat ini sesuai dengan namanya sebuah gua, tapi guanya berada di sebuah tebing yang dikeliling oleh laut.
Konon katanya ada yang tinggal disana, tapi saya kok tidak melihat adanya tanda2 kehidupan yachh..
Disini kita cuma ambil foto2 doank dari speed boat, kenapa kita engga diturunin aja yah di cave nya.hahahhaaa..

Setelah itu speed boat bergerak lagi menuju sebuah tempat yang saya lupa namanya, gak jauh deh dari Viking cave, disana dikelilingi oleh bukit2 besar jadi serasa tidak ada ombak biarpun ditengah laut gitu. Kita juga cuma bisa foto2 dari speed boat. Setelah itu speed boat melaju lagi ke Phi2 Don, disana nanti kita akan makan siang.
Phi2 Don ini ternyata sebuah pulau yang agak besar dan sudah tertata sedemikian rupa menjadi pulau turis.
Karena disana banyak bertebaran hotel2 dan juga club maupun restoran2.
Kapan2 pengen ah ngerasain nginep di Phi2 Don.hehehe..

Sesampainya di Phi2 Don, peserta digiring ke arah restoran tidak jauh dari tempat kita turun.
Nah disana sudah disiapkan hidangan prasmanan untuk kita makan. Jadi kita bisa ambil sendiri makanannya, mau banyak juga gak papa kok.hehehe..
Disini kita juga cuma dikasih waktu sekitar satu jam-an, jadi setelah kita makan kita sempet2in deh explore Phi2 Don. Koes sempet liat2 satu distro dan beli roti disana. Ketika ingin menjelajah lebih dalam, kita liat jam dan ternyata kita sudah harus kembali ke speed boat.

Dari Phi2 Don speed boat melaju ke sebuah tempat yang saya gak tau namanya.
Disitu penumpang boleh turun untuk snorkling, airnya hijau gitu terus ikannya buannyakk bangettt kelihatan dari atas speed boat. Terus para awak kapal membagikan roti tawar ke peserta untuk dilemparkan ke ikan.
Disinilah saya pertama kalinya snorkling di tengah2 laut yang dalamnya berapa meter saya gak tau. Pertama pas turun dari belakang speed boat saya agak ragu2 memikirikan seberapa dalamnya ya laut ini, sudah pasti kalau saya gak pakai pelampung pasti akan tenggelem, secara kan saya gak bisa renang gituu.
Tapi karena air lautnya dan ikan2nya yang indah membuat saya memberanikan diri untuk melihat di bawah sana ada apa aja sih, secara dari atas aja sudah kelihatan bagusnya.

Awal2 saya agak kesulitan mengendalikan tubuh saya ketika menceburkan diri, tapi lama2 saya berhasil juga menaklukan ketakutan saya untuk berenang di tengah laut yang seberapa dalamnya saya gak tau.
Dan begitu memakai kacamata renang saya langsung mencelupkan kepala saya ke dalam air...Wowwww amazinggg..banyak banget ikannya, apalagi ada ikan nemo atau clown fish.hehehe..terumbu karangnya juga masih bagus2.
Pokoknya saya gak nyesel deh udah memberanikan diri saya untuk snorkling di tengah laut.
Mungkin masih banyak yang kekayaan bawah lautnya lebih bagus dari sana, bahkan di negeri sendiri.
Tetapi saya sudah cukup terpukau dengan keindahan bawah laut disana, maklumlah namanya juga pemula :)

Pas kita sudah naik lagi ke speed boat, si Alex bilang kalau kita kayanya gak bisa ke Maya Bay karena ombaknya tidak memungkinkan kita untuk tetap kesana...jreng...jreng...
Dia juga bilang kalau keselamatan penumpang bagi dia itu nomor satu.
Hati saya seakan-akan ketinggalan di laut karena mendengar berita itu...halah lebay..
Terus dia bilang sebagai gantinya kita mau balik aja atau snorkling lagi ditempat pilihan dia. Terang aja kita jawab snorkling, masa mau pulang..
Pas sampe tempat yang dimaksud si Alex saya malah rada kecewa, karena tempatnya tuh ternyata bener2 biasa banget, airnya juga sama aja kaya laut kebanyakan yang pernah saya liat.
Udah gitu pas kita baru nyemplung kira2 15 menitan tiba2 si Alex teriak lagi katanya kita harus cepet2 balik karena di kejauhan awan mendung sudah terlihat...tape dehh!!!
Di perjalanan pulang kita disuguhi kue bolu dan dibagikan minuman. Mungkin karena Alex melihat saya makannya paling lahap dalam hitungan detik tuh kue bolu langsung lenyap, dia nawarin saya untuk menghabiskan sisa kue bolu yang masih di kotak..hehehe..jadi malu.!!!
Dan pada akhirnya kita sampai juga di dermaga tempat awal kita naik sekitar jam 4an sore.
Begitu peserta dinaikkan lagi ke truk pengangkut, tiba2 turun hujan dengan derasnya..
Si Alex langsung nyerocos, kita betul2 beruntung kawan..(intinya dia mau bilang kalau kita beruntung karena tidak sampai kena hujan waktu masih di speed boat, kalau sampai hujan tadi mungkin perjalanan pulang akan lebih dahsyat lagi goncangannya dari pas berangkat).

Peserta diantarkan satu persatu ke hotelnya, kami hampir jadi paling terakhir yang diantar, malah hampir kelewatan, kita jadi harus teriak2 deh.
Malamnya kita sempatkan diri untuk jalan2 di sekitaran pantai, entah kenapa disana kita tidak menemukan adanya hingar bingar ataupun club2 malam, yang ada hanya resto2 standar, kalaupun ada hanya live music yang tidak terlalu keras suaranya.
Terus kita mampir ke Burger King, disana Koes pesan paket yang biasa kita pesan di Jakarta. Ternyata harganya dua kali lipat booo..
Paket yang sering kita beli disini palingan cuma Rp 30 ribuan, eh disana harganya 200 THB :(
Setelah itu kita cari makan lain yang berupa nasi, seperti biasa kita makan di pinggir2 jalan, yang jual hanya bermodalkan motor yang sudah di modif jadi multi function.

Kita juga sempat nyobain pancake khas Thailand.
Jangan mikir bentuknya sama kaya pancake yang banyak dijual di Jakarta, ini malah lebih mirip martabak telor versi mungilnya.
Jadi isinya tergantung kita maunya apa, bisa pakai pisang, coklat atau keju, dll terus nanti digoreng deh.
Rasanya?? Yah standar aja sih, tapi saya suka kok..

Terus sebelum balik ke hotel kita samperin lagi si Oi kali ini untuk beli tiket minivan ke Phuket besok.
Sebelumnya kita ocehin dulu dia, kita bilang kalau tadi kita gak ke Maya Bay, masa gak ada kompensasi apa2.
Dia cuma bilang itu memang sudah resikonya, dia juga gak bisa berbuat apa2 karena dia cuma sebagai pihak ke tiga atau keberapa gitulah.
Untuk tiket minivan kita dapat harga 300 THB per orang setelah proses tawar menawar yang alot ;p
Terus kita juga sempat bincang2 mengenai Phuket sama si Oi..
Dia tanya kita ngapain ke Phuket? enakan disini..
terus dia juga bilang, Phuket? many crazy people, you know..
Ahh dia gak tau, emang itu yang kita cari.. maksudnya kita lebih suka yang ada hingar bingarnya daripada suasana sepi kaya di Ao Nang.

Ya sudahlah setelah dapat kepastian untuk besok akhirnya kita berpisah dengan si Oi dan kembali ke penginapan.

Phuket.....ah kaya apa yah tempat yang saat ini lagi banyak orang kunjungi?!!

Foto2:

Truk yang jemput peserta tour


Pantai Ao Nang






Bamboo island


Viking cave (maaf fotonya agak miring)








Saatnya makan siang


Phi Phi Don




Ikannya banyak... (keliatan gak??!!)


Yuhuuu snorkling...


Pancake ala Thailand


Chicken curry Thai




Ini yang jualnya


Fino motor imut





- Bersambung -