Senin, 23 Agustus 2010

Jelajah Singapore-Malaysia-Thailand (pt.2)

Lanjutan cerita sebelumnya :

Hari Kedua (Singapore)

Hari kedua di Singapore kami putuskan untuk walking tour alias keliling2 dengan berjalan kaki ria seharian.hehehe..
Rute nya kita mengikuti petunjuk2 yang ada di buku mba Claudia Kaunang yang kita beli sebelumnya walaupun tidak semua rutenya kita jalani.
Jika dibuku mbak Clau mulainya dari sekitaran Little India, kalau kami langsung dari Bugis. Padahal tempat kami menginap ada di daerah Little India loh, tapi berhubung kami mau mempersingkat waktu jadi kami mulainya dari Bugis.
Jadi dari hotel Tekka tempat kami menginap jalan sedikit ke stasiun MRT (untungnya hotel ini sangat dekat dengan stasiun MRT Little India), lalu naik MRT ke Bugis.
Turun di Bugis kita keluar melalui pintu yang mengarah ke Bugis Junction karena kita mau mampir di KFC dulu untuk makan cheese fries kesukaan si Koes.
Cheese fries di KFC Singapore memang enak dan patut untuk dicoba, makannya cheese fries ini menjadi tujuan utama Koes kalau ke Singapore, dan sayangnya cheese fries ini tidak bisa kita temukan di KFC Indonesia dan Malaysia.
Harganya pun masih relatif terjangkau, satu porsinya hanya S$ 3.5
Setelah makan cheese fries kami sempat membeli buah potong di salah satu stand yang ada di seberang KFC, untuk 1 potong pepaya dan semangka S$ 1.8

Sebelum memulai walking tour hari itu, kami sempatkan dulu untuk jalan2 di Bugis Junction hanya untuk sekedar lihat2.
Tetapi begitu saya melihat angka2 S$ 10 dan S$ 5 pada salah satu toko baju, mata saya langsung jelalatan dan langsung mendatangi toko tersebut.
Nama tokonya itu Cotton On, saya rasa toko ini sudah familiar namanya apalagi di Singapur. Toko ini memang terkenal menjual baju,dll dengan harga yang sangat terjangkau, tokonya pun tersebar dimana-mana di Singapur.
Karena menemukan baju dan rok yang saya suka, akhirnya keluarlah uang S$ 10 untuk satu buah dress dan S$ 5 untuk satu buah rok di toko itu.
Koes juga tidak mau ketinggalan, melihat saya beli2an, dia juga tertarik untuk beli sandal jepit disana yang harganya hanya S$ 5 jika kita membeli barang yang lain juga.

Selesai dari sana kita ke arah Bugis Street, dari Bugis Junction cari yang ke arah Bugis Street dari sana kita harus nyebrang jalanan dulu.
Sampai Bugis Street masuk terus sampai belakang bertemu dengan jalan raya yang tidak terlalu besar, nah di seberangnya itu ada gedung Albert Centre yang ada food courtnya. Kita kesana karena mau sarapan dulu, seperti yang saya tuliskan pada bagian pertama, bahwa food court disana makanannya murah2 banget, dengan S$ 2 saja kita sudah dapat paket nasi lemak.hehehe..
Karena masih pagi jadi keadaan tidak terlalu ramai dan kami dengan mudah mendapatkan tempat duduk disana. Oh iya waktu itu tiba2 kami sebangku dengan salah satu TKI asal negeri sendiri yaitu Indonesia. Dia tahu kalau kami berasal dari Indonesia makannya kami diajak ngobrol sama dia. Dia cerita tentang dirinya yang kerja sama orang bule dan jarang banget makan nasi, palingan cuma hari2 libur saja dia baru bisa keluar terus cari makanan yang berbentuk nasi..ck..ck..

Kembali ke cerita, waktu itu disana saya pesan paket nasi lemak lagi S$ 2 dan Koes memesan nasi hainam lagi S$ 3. Karena merasa belum kenyang, setelah makan nasi hainamnya si Koes beli lagi nasi paket lemak yang sama dengan saya..dasarrr...
Setelah makan, baru deh kita mulai walking tournya..
Dari Albert Centre kita nyebrang kembali ke arah Bugis Street, masuk ke dalam terus saja sampai keluar lagi, kemudian nyebrang ke arah Bugis Junction.
Dari Bugis junction lihat2 arah yang ke North Bridge Road, nah disinilah kita melakukan kesalahan. Seharusnya kita belok kiri kalau mau ke Raffles Hospital tapi kita malah belok kanan langsung ke arah National Library, dari situ kami tidak sepenuhnya lagi bergantung pada buku yang kita bawa, tetapi juga mengandalkan kesok-tauan kita.hehehe..
Dari jalan utama North Bridge Road jalan terus sampai bertemu perempatan, dari sana kita belok kanan (lihat petunjuk arah National Library), kalau sudah ketemu National Library yang ada diseberang kita, ya sudah kita tinggal menyebrang saja kalau kita mau masuk kesana.
Eitsss jangan salah ya, kita kesana bukan untuk baca2 buku di librarynya atau nongkrong2 disana, tapi kita cuma mau numpang isi botol minum kita.hehehe..(air mahallll boo di Singapur, walaupun katanya air disana bisa diminum langsung tapi kita tidak terlalu percaya, hanya yang benar2 dikasih tanda kalau kran tersebut memang berisi air yang sudah steril barulah kita ambil).
Di sana memang ada kran air yang bisa diminum langsung, tepatnya dekat WC yang ada di bawah dekat librarynya.
Sebelum mengambil air gratisan, saya sempatkan dulu untuk lihat2 bagian luar librarynya. Keren juga loh, tata cara peminjaman dan pengembalian buku juga sudah modern.

Selesai ambil air, kita naik lagi ke atas lalu keluar dari pintu utama National Library. Keluar dari pintu utama ini kita akan langsung berada di jalan Victoria St, dari sana kita ambil jalan ke kiri terus saja sampai melewati Bras Basah Complex.
Dari sana nanti kita akan menemukan lampu merah, nah kita menyebrang disini ke arah Chijmes. Chijmes ini tadinya merupakan sebuah gereja katholik tapi sekarang malah dijadikan kafe dan resto2.
Entah karena salah waktu atau memang tempat ini sudah tidak booming lagi kali ya, waktu kita datang siang itu seperti tidak ada kehidupan disana, tidak satupun saya lihat ada orang disana yang makan atau nongkrong2, cafe2 pun hanya ada beberapa yang buka itupun pengunjungnya masih terhitung jari.
Padahal yang saya dengar sebelumnya, tempat ini merupakan salah satu tempat nongkrongnya orang2 Singapura tapi begitu kesana ternyata berbeda 180 derajat dari yang saya bayangi. Saya sempat berpikir apa mungkin kehidupan disana baru mulai malam hari kah??!
Ahh bodo deh, kalau iya pun saya juga tidak terlalu tertarik untuk nongkrong2 disana, hanya sekedar ingin tahu saja bagaimana bentuknya.
Dari sana kita keluar lewat pintu belakang yang bersebrangan langsung dengan Raffles City Shopping Centre. Setelah nyebrang, kita masuk ke dalam mal tersebut dan cari petunjuk2 yang mengarah ke City Link Mall, untuk ketemu dengan City Link Mall ini kita dapat mengaksesnya melalui stasiun MRT City Hall (tapi ingat jangan sampai masuk ke stasiunnya). Pokoknya setelah menuruni escalator, persis di sebelah kiri ada petunjuk besar yang mengarah ke City Link Mall.

Di City Link Mall ini kita sempat mampir2 dulu di toko Adidas dsb..
Nah dari mall ini banyak petunjuk ke arah Esplanade, ikuti petunjuk tersebut.
Setelah ketemu Esplanade, keluar cari jalan utama (Esplanade Drive) kalau mau ke Merlion Park. Sebelum ke Merlion Park, kita masuk dulu ke gedung durian itu untuk ngadem.. Dari sana baru deh lanjut lagi untuk foto2 di depan patung Merlion dan latar gedung baru Marina Bay Sand.
Setelah foto2 kita lanjutkan lagi walking tournya, dari Merlion park lihat di bawah jembatan ada Starbucks, dari situ kita jalan terus melalui bawah jembatan dan tembus2 di Connaught Drive. Kalau ketemu dengan jembatan, tinggal belok kanan saja melewati jembatan tersebut. Setelah itu kita nyebrang dan bertemu dengan bangunan2 antik, ada Victoria Theatre, The Art House,dan Asian Civilization Museum.
Tapi kita tidak memasuki gedung2 tersebut hanya foto2 di depannya saja, dan tidak lupa kami mengambil foto di depan patung Raffles.hehehe..
Dari sana kita ambil jalan yang ke arah Boat Quay, untuk kesana kita akan jalan di pinggiran sungainya sambil sekali2 lihat ada perahu yang lewat.
Kalau sudah terlihat bangunan2 Clarke Quay diseberang jalan, kita akan bertemu dengan jembatan lagi, dari sana kita belok kiri menyebrangi jembatan tersebut lalu menyebrang lagi ke arah kanan menuju sebuah mall. Dari sana kita sudah bisa melihat Clarke Quay dari dekat walaupun jika ingin ke tempat cafe dan restonya kita harus menyebrang jembatan lagi..fiuhh.
Walaupun agak jauh dan kaki rasanya sudah mau copot tapi kita tetap nyebrang ke arah cafe dan restonya, karena rencananya kita akan naik bus dari depan sana untuk ke Orchard.
Tapi ternyata kita salah, di lobby utama cafe dan restonya kita tidak melihat adanya halte dan jadwal bus, hanya ada taxi.
Jadi mau tidak mau kita harus naik MRT dan itu artinya kita harus balik lagi ke stasiun MRT yang adanya nun jauh di seberang sana..hiks..
Untuk menghibur badan saya yang sudah minta diistirahatkan, saya membeli es krim yang harganya S$ 1 lagi, kali ini saya coba pakai roti.

Dari Qlarke Quay kita naik MRT ke arah China Town untuk cari makan disana. Untuk ke China Town dari Clarke Quay kita tidak perlu berganti kereta dan hanya beda satu stasiun saja. Jangan lupa untuk naik MRT yang ke arah Harbour Front jangan yang ke Punggol (lihat peta MRT Singapura).
Di China Town ini Koes mau makan di tempat kemarin dia makan mie goreng yang enak itu, yang ada di belakang area China Town.
Disana kita pesen mie goreng S$ 4 yang kemarin dan nasi goreng ayam S$ 5.
Setelah makan Koes sempat membeli buah pepaya potongan 80cent, lalu dari China Town kita lanjut lagi ke Orchard naik MRT. Maklum kemarin kita belum sempat keliling Orchard karena ngejar makan malam di Newton Circus.
Dari China Town ke Orchard by MRT kita harus berganti kereta di Dhoby Ghaut, cari yang jalur merah (North South Line) kalau sudah ketemu, naik MRT yang ke arah Jurong East dan turun di stasiun Orchard.

Pas keluar dari stasiun MRT dan masuk ke salah satu mall disana, kita bertemu dengan toko Cotton On lagi, kali ini tokonya lebih besar dan lebih ramai dari tokonya yang di Bugis Junction.
Disana kita masuk dan lihat2 lagi, karena sudah membeli beberapa baju tadi siang akhirnya saya memutuskan untuk tidak beli apa2 disana.
Ehh2 taunya malah si Koes yang beli sepatu disana, cape deh..
Memang sih sepatunya itu model kesukaan si Koes banget dan harganya pun relatif murah yaitu S$ 10.
Keluar dari mall tersebut kita cari jalan yang ke arah Lucky Plaza dan Takashimaya.
Kita sempat masuk ke Lucky Plaza untuk lihat2 parfum tapi hanya sebentar karena kebanyakan toko sudah pada mau tutup malam itu.
Keluar dari Lucky Plaza kita ambil jalan ke kiri, dari sana kita jalan terus saja mengarungi pedestrian tanpa arah tujuan yang pasti.
Di tengah2 perjalanan kami sempat membeli old chang kee 2 macam S$ 3.
Kami makan old chang kee sambil jalan kaki, tak jauh dari tempat kami beli Old Chang Kee, kami bertemu dengan Singapore Visitor Centre. Tadinya kami tidak tertarik untuk masuk kesana, tetapi saya teringat sesuatu yang perlu kami tanyakan disana.
Jadinya kami masuk juga kesana karena kami mau menanyakan dimana kami bisa menemukan chicken rice Boon Tong Kee yang terkenal itu.
Singapore Visitor Centre sepertinya memang benar2 dibuat untuk melayani turis sepenuhnya, hal tersebut bisa dilihat dari fasilitas2 yang disediakan disana seperti, ruangan yang nyaman dan ber-AC, mesin pijat kaki gratis, air minum gratis, berbagai macam brosur gratis, dan tentu saja customer service yang ramah2.
Pas kita tanya Boon Tong Kee, si wanita yang ramah itu langsung bilang "ohh Boon Tong Kee is a famous hainam chicken rice in Singapore..bla...bla.."
Lalu dia menjelaskan bagaimana kita bisa menemukan tempat makannya dari tempat kita menginap di daerah Little India.
Berhubung di sekitaran Boon Tong Kee tersebut tidak ada MRT, jadi kita harus naik bus kesana. Setelah menjelaskan, si wanita tersebut juga mem-printout kan petanya untuk kita. TOP deh pelayanannya..

Keluar dari Singapore Visitor Centre, kita ambil jalan ke kiri lagi, kalau ke kanan kembali ke arah Lucky Plaza.
Sebenarnya kita juga tidak tahu mau kemana, hanya mengikuti naluri kesok-tauan kita. Tadinya kita mau kembali ke stasiun MRT yang ada di mall ION tapi mall tersebut sudah cukup jauh dari Singapore Visitor Centre, jadi kita putuskan untuk meneruskan perjalanan dan berharap segera menemukan stasiun MRT terdekat.
Tapi lagi2 kita berbuat kesalahan, ternyata stasiun MRT yang diharapkan tidak kunjung terlihat walaupun kita jalan sudah cukup jauh lohh.

Sedikit tips jika berpergian ala backpacker :
Jika kita nyasar atau tidak tahu jalan, jangan dibuat seolah-olah itu menjadi masalah besar, nikmati saja semua itu, karena kita tidak akan tahu dalam perjalanan itu kita akan bertemu dengan hal2 yang tidak kita ketahui sebelumnya.
Apalagi jika Anda berada di negara kecil seperti Singapura, waduh kayanya kalau nyasar hampir tidak mungkin deh. Kalaupun Anda merasa tersesat, ada lebih baiknya bertanya pada orang lain.OK.
Makannya persiapkan informasi sebanyak-banyaknya sebelum Anda mengunjungi tempat yang belum pernah Anda kunjungi. Itu akan sangat membantu sekali.

Kembali kecerita, waktu itu kita jalan sudah cukup jauh dan sempat melintasi pedestrian yang sudah sepi dan agak gelap, tapi saya percaya di sana walaupun sepi dan gelap masih aman untuk dilewati.
Hati kami sedikit terhibur ketika melihat lambang MRT di seberang jalan.horeee..
Hal tersebut membuat kami semakin semangat untuk cepat2 sampai di stasiun MRT yang dimaksud.
Pada akhirnya kami menemukan stasiun MRT yang kami harapkan, ternyata itu adalah stasiun Dhoby Ghaut, pusat interchange terbesar di Singapura. Stasiun ini juga berdampingan dengan Plaza Singapore yang ada Carefournya.
Makannya sebelum kita ke stasiun MRT, kita belanja dulu di Carefour, hal pertama yang kita beli adalah air mineral, beli di carefour paling murah lohh..
Setelah itu barulah kita turun ke stasiun MRT dan mencari MRT yang jalur ungu (North East Line) karena kita akan pulang ke Little India.

Hari ini kami berdua BENAR2 kelelahan, walking tour yang kita lakukan kayanya agak berlebihan.hehehe..
Akibatnya saya harus mengolesi betis saya dengan Salonpas Gel yang saya bawa dari Jakarta.
Mudah-mudahan besok gak kaya gini lagi deh..
Acara untuk besok, kita mau ke Sentosa dan Universal Studio..
Jadi malam ini badan harus dicharge dulu.hehehe..

Cheese fries KFC


Salah satu stand di food court Albert Centre yang menjual nasi lemak paket S$ 2 - S$ 3


Nasi lemak paket S$ 2


Hainam chicken rice di salah satu kedai Albert Centre


Gedung Albert Centre


Bugis Street


National Library




Lobby National Library


Kran air minum di National Library








Chijmes


Halaman Chijmes


Bagian dalam Chijmes






Keluar dari pintu belakang Chijmes, langsung nyebrang ke Raffles City Shopping Mall


Hotel Raffles yang muaahall


City Link Mall untuk menuju Esplanade


Esplanade (gedung durian)








Latar : Marina Bay Sand












Koes with Raffles statue


I LuV Museums










Jembatan Clarke Quay




Es krim S$ 1


China Town lagi








Singapore Visitors Centre (Orchard)




Hari Ketiga (Singapore)

Pagi itu kami bangun agak kesiangan dari yang sudah direncanakan, mungkin gara2 kecapean habis walking tour kemarin..
Hari ini sesuai rencana kami akan pergi ke Sentosa untk main Luge&Skyride, masuk Universal Studio dan malamnya nonton Song of the Sea.
Seperti hari2 sebelumnya, sebelum beraktifitas kami sempatkan dulu untuk makan pagi di Albert Centre. Walaupun kami jadi harus bolak-balik jika ingin ke Harbour Front (stasiun untuk ke Vivo City tempat penjualan tiket Sentosa).
Waktu itu pesanan saya masih sama dengan hari2 sebelumnya, yaitu nasi lemak paket.hehehe..
Si Koes juga pesan menu yang sama, tetapi rupanya porsi nasi lemak tersebut tidak sesuai dengan ukuran perutnya, jadi dia harus isi dengan makanan lain baru deh dia kenyang...Dia membeli mie apa gitu saya tidak tahu namanya S$ 3, tetapi kurang enak rasanya.
Setelah makan pagi, kami cepat2 ke MRT Bugis, dari sana kita akan naik MRT ke Harbour Front. Dari Bugis ke Harbour Front kita hanya berganti kereta satu kali di stasiun Outram Park, lalu naik kereta yang ke arah Harbour Front.
Harbour Front ini adalah pemberhentian terakhir jalur ungu (North East Line), jadi semua penumpang turun disini. Keluar dari stasiun kita langsung bisa akses ke mal Vivo City. Di lantai 3 mal ini ada loket penjualan berbagai wahana di Sentosa sekaligus stasiun Sentosa Express. Kita pilih naik Sentosa Express (semacam monorail) supaya tidak repot.
Sebenarnya ada banyak cara untuk menuju Sentosa Island, tapi Sentosa Express kami rasa paling efisien.

Untuk lebih lengkapnya silahkan lihat2 di websitenya :
www.sentosa.com.sg

Kereta pertama Sentosa Express berangkat pukul 7 pagi (waktu Singapur) sampai tengah malam. Harga tiketnya untuk per orang S$ 3 untuk seharian, jadi kalau mau bolak-balik di AREA Sentosa sepuasnya tidak bayar lagi.
Kalau punya EZ-Link card, kita bisa pakai kartu tersebut untuk akses masuk ke stasiun Sentosa Express, nanti akan dipotong otomatis saldonya. Tetapi jika tidak punya kartu tersebut, maka kita harus antri dulu untuk beli tiketnya.
Loket Sentosa di lantai 3 Vivo City cukup ramai saat itu, kami terpaksa harus antri untuk beli tiket Song of the Sea, sebenarnya loket ini hanya melayani pembelian paket2, jadi kalau mau beli satuan (misal Luge saja) tidak bisa dibeli disana tapi bisa dibeli langsung di tempat permainan. (kecuali Song of the Sea).
Tiket Song of the Sea S$ 10 /orangnya untuk pertunjukkan jam 7.40 malam (ada 2 kali pertunjukkan tiap harinya: 7.40 dan 8.40 malam), kami memutuskan untuk beli tiket SOS di Vivo City karena takut kehabisan.
Setelah tiket SOS ditangan, kita naik Sentosa Express dan turun di Imbiah station karena disanalah kita akan main Luge&Skyride. Untuk sampai ke tempat permainannya, kita harus menaiki escalator berkali-kali, untung escalator, kalau tangga??
Sampai di atas atraksi pertama yang kita temui yaitu Images of Singapore, terus kita juga lihat Tiger Sky Tower, dll.
Tapi itu semua kita lewati dan langsung menuju tempat permainan Luge.
Untuk menikmati permainan ini kita harus membeli tiket S$ 17 per orangnya untuk 2 kali putaran luge dan skyride.
Setelah tiket dibeli, tangan kita akan dicap. Jangan lupa untuk memakai perlengkapan yang disediakan gratis, cuma helm doank sih.hehehe..

Awalnya saya agak takut juga untuk mencoba permainan ini, tapi tiket sudah terlanjur dibeli jadi mau gak mau yaa harus mau..hahaha..
Untuk peserta yang baru mau main akan diberikan briefing singkat tentang tata cara bagaimana mengendalikan luge yang benar dan aman.
Setelah itu baru deh dikasih maen, pertama-tama pelan aja deh tapi lama2 karena sudah terbiasa jadi tergoda untuk lomba2an lebih cepat dengan peserta lain. :)
Jadi luge itu semacam sepede datar, kaya mainan anak2 gitu.
Waktu kami main sudah ada 2 jalur, jadi kita bisa pilih mau lewat jalur yang mana. Jalur yang baru namanya Dragon Trail (kalau gak salah ya), nah jalur baru ini dibuat lebih banyak belok2an dan lebih menantang.
Untuk putaran pertama saya coba jalur lama aja deh, namanya juga pemula.hehehe..
Mencapai garis finish, kami langsung ke tempat skyride yang tempatnya masih dalam satu area untuk kembali ke atas.
Skyride ini hanya berbentuk kursi dengan pengaman seadanya (seperti yang ada di arena ski gitu), jadi kalau yang takut ketinggian mending jangan naik ini deh.
Sampai atas, kita naik luge lagi untuk putaran yang kedua. Kali ini saya dan Koes sepakat untuk mencoba jalur yang baru.
Ternyata memang benar, jalur yang baru tersebut dibuat berkelok-kelok tajam berbeda dengan jalur yang lama.
Sampai garis finish kita harus naik skyride lagi untuk kembali ke atas, setelah itu kita kembali ke Imbiah station untuk ke Waterfront station.
Keluar dari Waterfront station kita harus jalan sedikit untuk mencapai Universal Studio. Sebelum beli tiket kita foto2 dulu di depan bolanya yang terkenal itu.hehehe..

Kita kesana hari Senin tapi kok tetap ramai yah, apa karena hari biasa tiketnya lebih murah..
Yaa memang tiket Universal Studio hari biasa (weekday) lebih murah dibandingkan tiket untuk weekend.
Untuk weekday (one day pass) harga tiketnya S$ 66 (adult) dan S$ 48 (child), sedangkan untuk weekend S$ 72 (adult) dan S$ 52 (child).
Waktu itu sedang ada promo, jadi harga tiket sudah termasuk voucher S$ 10 untuk beli makanan dan S$ 5 untuk beli souvenir.
Atraksi pertama yang kita coba disana adalah Monster Rock, jadi kita akan lihat pertunjukkan musik rock yang dimainkan oleh zombie2 tapi kok zombienya gak ada yang seram sih..
Acara ini sangat membosankan, jadi banyak orang yang keluar sebelum pertunjukkan habis.
Atraksi kedua yang kami coba yaitu Lights, Camera, Action. Nah atraksi yang kedua ini cukup seru dan baru pertama saya coba.
Sebenarnya ini bukan atraksi seperti roller coaster atau apalah permainan yang menantang, tapi hanya sebuah tontonan unik, efek2 dari film terkenal dimainkan disana, pas terakhir saja tiba2 ada kapal besar masuk ke ruangan.hehehe...

Atraksi ketiga kami mencoba Accelerator, ini sih permainan anak2, kalau di Dufan namanya poci muter kali ya.hehehe..
Sebenarnya di sebelah Accelerator ini ada permainan yang menjadi unggulan di Universal Studio namanya Battlestar Galactica, tapi sayangnya waktu kami datang atraksi tersebut belum juga dibuka.

Jadi dari sana kami langsung menuju atraksi selanjutnya yaitu Revenge of the Mummy, kalau menurut review dari para blogger yang sudah lebih dulu mengunjungi tempat ini, mereka bilang satu2nya mainan paling seru di Universal Studio Singapore hanya Revenge of the Mummy, mungkin nanti setelah Battlestarnya dibuka, si Mummy bakal tergeser ketenarannya.hehehe..
Jadi dalam atraksi ini kita akan diajak "jalan2" dalam kegelapan dengan kecepatan tinggi. Satu baris kereta bisa diisi kira2 4 orang kalau tidak salah. Saya sarankan untuk coba duduk paling depan, jauhh lebih seruuu..
Yang paling mengejutkan kita bukan hanya dibawa jalan lurus tapi juga ada sesi kereta kita ditarik mundur dengan cepat setelah itu dibelokkan lagi...woaaa pokoknya seru deh..Memang benar nih review dari para blogger.
Oh ya kalau mau coba naik atraksi ini, kita harus titipkan dulu segala harta benda kita di loker yang sudah tersedia. Untuk setengah jam, loker masih gratis tapi setelah itu ada harga2nya.
Lokernya juga unik pake kode2 tertentu jadi bukanya bukan pakai kunci tapi pake kode yang kita buat sendiri...HEBATTT..

Selesai menikmati atraksi ini, kita nyebrang ke atraksi selanjutnya yaitu Treasure Hunters. Sebenarnya ini cuma mainan anak2, jadi kita nanti naik mobil (1 mobil isi 4 orang) cuma dibawa muter2 sebentar terus turun lagi deh. Nyesel banget naik ini, mana ngantrinya setengah jam lebih lagi..
Atraksi selanjutnya kita coba Rapids Adventure, kalau di Dufan namanya Arung Jeram.hehehe..
Tapi bedanya sama Arung Jeram, Rapids Adventure arsitekturnya lebih bertema. Jadi sepanjang perjalanan mengarungi air kita akan disuguhi dengan macam2 patung dinosaurus lengkap dengan suara2nya.
Nahh uniknya lagi, pada salah satu sisi kita akan dihadapkan pada jalan buntu. Kami pikir permainan sudah berakhir, taunya tiba2 perahu kami diangkat keatas, dan diatas kami sudah ada kepala t-rex yang sudah siap memangsa kami..aww..aww...anak2 pada menjerit, yang dewasa cuma ketawa2 aja. Setelah itu pintu disamping tiba2 terbuka dan disitulah permainan kita berakhir.

Sedikit tips kalau mau naik atraksi ini :
Seperti yang kita tahu kalau naik atraksi ini pasti ada peserta yang akan basah kuyup atau sekedar basah2 biasa.
Nahh si petugas akan menyarankan kita untuk menitipkan tas2 kita di loker lagi, tapi kali ini lokernya ga free. Saya bingung kenapa loker yang di Revenge of the Mummy tadi gratis untuk setengah jam, tapi yang disini harus bayar.
Untuk itu kita harus bayar S$ 4 untuk satu jam atau setengah jam saya sudah lupa. Kalau kita ambil barang setelah jam yang sudah ditentukan maka pintu loker baru bisa dibuka setelah kita membayar kekurangannya..capee deh..
Nah waktu itu yang antri wahana ini penuh banget jadi kami rasa kami akan kena charge tambahan karena kita baru akan selesai setelah satu jam kalau antriannya sepanjang itu.
Disaat ngantri, saya melihat banyak orang yang memakai jas hujan darurat. Kayanya mereka beli disalah satu merchandise store disana deh.
Terus saya suruh si Koes untuk lihat berapa harganya, kalau murah dibeli aja.
Ternyata harganya cuma S$ 1.5, duhh nyesel saya sudah nyewa loker ga jelas itu, mending beli jas hujan, 2 jas hujan saja masih lebih murah dari sewa loker...
Jadi kalau saudara2 sekalian mau naik atraksi ini dan takut basah, mending keluarin duit dikit buat beli jas hujan darurat itu daripada disuruh sewa loker.
Tapi jangan kira jas hujan ini tidak berguna, setiap orang yang naik atraksi ini pasti basah, malah bisa basah kuyup seluruh badan. Jadi memang untung2an kalau mujur bisa dapat posisi aman tapi kalau dapat posisi tidak aman, siap2 saja ganti baju.hehehe..

Kembali kecerita lagi, sehabis naik atraksi itu hujanpun turun, untungnya kami masih pakai jas hujan darurat kami.
Habis mencoba beberapa atraksi, perut kamipun sudah teriak2 minta diisi, akhirnya pilihan tempat makanpun jatuh di resto fast food.
Disana kami beli paket hotdog yang kami bayar dengan voucher yang kami dapat sewaktu membeli tiket. Harganya itu S$ 10 lebih, jadi kita hanya membayar kekurangannya sekitar beberapa cent.
Setelah makan kami bermaksud untuk nonton Water World, pertunjukkan semacam Police Academy kayanya. Sayang waktu itu kami melewatkan jam pertunjukkan terakhir pada hari itu. Lumayan kecewa sih melewatkan pertunjukkannya, tapi Koes segera cepat2 mengajak saya untuk nonton Shrek 4D takut nanti ketinggalan lagi.
Pertunjukkan 4D disana memang lebih seru dari yang di Ancol, sampai bagian belakang leher kita pun ikut geli2 ditiup2 sama kursinya.hahaha...
Setelah itu kita nonton Donkey Live, menurut saya ini kurang seru karena pertunjukkannya lebih cocok untuk anak2.
Setelah nonton Donkey Live, kita coba permainan lain yang lebih seru dikit yaitu Enchanted Airways. Permainan ini lebih mirip roller coaster, ya lumayan lah.
Dari sana kita kembali lagi ke area The Lost World, disana kita coba permainan yang tadi kita lewatkan karena ramai yaitu Canopy Flyer. Mumpung sudah sore jadi permainan2 sudah pada sepi. Canopy Flyer ini hanya mainan biasa, kita hanya duduk dibangku bisa duduk menghadap depan atau belakang terserah kita memilihnya, kemudian kita akan dibawa terbang memutari rel yang ada.
Setelah itu, kami tertarik untuk mencoba kembali atraksi si Mummy untuk yang kedua kalinya sebelum mereka tutup.
Karena sepi, akhirnya kami coba lagi dan lagi sampai 5 kali berturut-turut kayanya.hehehe..
Sebelum keluar dari Universal Studio, kami sempat ambil2 gambar sebentar lalu menuju merchandise store di bagian depan.
Tadinya kami mau gunakan voucher yang S$ 5 itu tapi karena kami sudah terlambat untuk nonton Song of the Sea akhirnya kami berikan voucher kami ke orang lain.
Keluar dari Universal Studio langsung buru2 ke Waterfront station untuk menunggu Sentosa Express.
Nanti kita akan turun di Beach station karena disanalah tempat pertunjukkan Song of the Sea.
Waktu itu kita benar2 terlambat, sampai sana pertunjukkan tinggal sekitar 15 menit lagi..hiks..
Saya tidak menyangka kalau Song of the Sea yang sekarang sangat berbeda dengan yang saya tonton sekitar 7 tahun yang lalu.
Lebih heboh dan lebih rame deh yang sekarang, tapi secara pribadi saya lebih suka yang dulu.

Bubaran Song of the Sea saya dan Koes tidak langsung naik Sentosa Express lagi tapi menuju ke taman2 yang banyak lampunya. Disana saya main2 air dan foto2.hehehe..
Ternyata dari taman itu bisa langsung tembus ke Imbiah Lookout, jadi kita naik Sentosa Expressnya dari Imbiah station terus ke Waterfront station lagi.
Disana kita memang tidak bisa masuk ke Universal Studio lagi, tapi kita mau foto2 di bola lagi dan jalan2 mengitari Resort World yang baru itu.
Kita sempat mampir di toko coklat Hershey's dulu terus beli coklatnya yang paling murah cuma S$ 2. Ternyata coklatnya enak, malah saya bilang lebih enak daripada Beryl's.
Setelah itu kami jalan2 di mal nya Resort World, sebenarnya saya agak salah kostum untuk memasuki mal yang isinya barang2 branded, lah emangnya saya tahu bakalan ada acara masuk mal, saya taunya kan kita cuma mau main2 di Universal Studio.hehehe..
Setelah melewati mal tadi yang isinya barang2 gawat, kita iseng2 ngikutin petunjuk yang mengarah ke Casino. Disana memang ada Casino baru, sayang saya tidak bisa masuk karena salah kostum, udah pakai celana pendek, sandal jepit pula...ck..ck..
Siapapun boleh masuk Casino asal memenuhi peraturan2 yang ada disana, mulai dari pakaian, usia,dll.

Keluar dari sana kami kelaparan dan bingung mau makan dimana. Tau2 Koes bilang kita makan malam di Albert Centre lagi aja...
Waduhh jauh amattt sih mau makan aja..
Mending kalau masih pada buka, nanti jauh2 kesana sudah pada tutup nyape2in badan aja kata saya.
Tapi dia yakin banget kalau masih ada yang buka disana, jadi kita langsung deh meluncur kesana. Dari Waterfront station kita naik Sentosa Express ke Sentosa station di lantai 3 Vivo City lalu dari sana kita naik MRT ke Bugis. Tentu saja kita harus tukar kereta sekali di Outram Park lalu naik kereta yang jalur hijau turun di Bugis.
Dari Bugis station ke Albert Centre lumayan juga jalannya, tau2 sampai sana sudah pada tutup..
Hanya ada satu warung yang buka, penjualnya bapa2 India gitu. Orangnya baik, tahu si Koes kelaparan dia masih mau melayani walaupun dia sudah beres2.
Pertama Koes pesan nasi goreng S$ 3, lalu karena masih merasa lapar dia beli lagi nasi kari S$ 4, tahu2 pas lagi makan si bapak India samperin kita dan kasih kaya ayam opor gitu, kata dia ini bonus atau gratis. Katanya kita disuruh coba masakan India yang itu.hehehe..

Karena bapaknya baik, lalu kita tanya dia dimana letak Queen St tempat mangkalnya bus2 yang akan berangkat ke Johor Baru.
Besok rencananya kita akan berangkat ke KL melalui Johor Baru supaya lebih murah.
Terus si bapa India bilang ke kita, "you mau pergi ke KL?", terus kita jawab iyaaa..
Langsung deh dia bilang lebih baik kita jangan naik bis ke Johor Baru tapi pakai bus yang langsung ke KL saja. Katanya muka2 kita ini rawan disamperin oleh calo2 rese yang ada di terminal Larkin (kira2 begitulah analisa yang saya tangkap dari omongan si bapa, habisnya dia bicara pakai bahasa campur aduk) Kalau muka2 India kaya dia, orang sana tidak ada yang berani dekatin.
Nah oleh karena itu kita disarankan sama si bapa agar kita ambil bus yang langsung aja ke KL, naiknya dari Golden Mile.
Di Golden Mile banyak sekali agen2 yang jual tiket ke KL dari bus termurah sampai yang termahal ada semua. Untuk tujuan lainpun tersedia disana, Penang, Malaka, dll..
Si Koes yang khawatir bilang ke saya supaya rencana naik bus ke Johornya dibatalkan saja, mending ikutin kata2 si bapa saja naik bus langsung dari Golden Mile, mahal dikit tidak apa2 asal aman.
Setelah berdiskusi panjang lebar, kami tidak menyadari kalau hari benar2 sudah malam dan MRT kayanya sudah tidak beroperasi lagi.
Lalu kita tanya kepada bapa India tadi kalau mau ke Little India dari sana dekat atau tidak. Lalu dia jawab dekat sekali hanya sekitar 20 menit jalan kaki.
Ya sudah si Koes langsung ajak saya jalan kaki ria lagi di malam hari untuk pulang ke Little India dari BUGISSS lohh...

Ternyata memang benar jaraknya hanya kira2 20 menitan jalan santai dari Bugis ke Little India tempat kita menginap.
Tapi tetap saja gempor seharian jalan kaki terus dari hari pertama tiba di Singapur.hikss..
Rencananya besok pagi sebelum berangkat ke KL kami mau cari Boon Tong Kee dulu, setelah itu baru deh check out dari hotel dan berangkat ke Golden Mile pakai taksi.

Mie disalah satu kedai Albert Centre


Loket Sentosa yang ada di Vivo City lantai 3


Menunggu Sentosa Express


Sentosa Express (google)


Escalator to Imbiah Lookout




Tiger Sky Tower








Skyride




View dari atas Skyride






Another Merlion


Imbiah station




Universal Studio




Universal Studio entrance


Our tickets








Antrian Monster Live Rock


Di dalam theaternya


Battlestar Galactica


Revenge of the Mummy






Treasure Hunters


Rapids Adventure


Jas hujan darurat untuk naik Rapids Adventure




Tempat pertunjukkan Shrek 4D


Bagian dalamnya




Donkey Live


MC nya Donkey Live


Donkey Show'


Canopy Flyer














Song of the Sea






Main air di taman


Beli coklat di Hershey's








Iklan Pepsi yang baru dengan bintang yang baru :)


Nasi kari


- Bersambung -