Jumat, 24 September 2010

Coba-Coba Makanan Jerman di Die Stube

Acara makan kita kali ini Koes yang menentukan, oleh karena itu dia jadi rajin googling dan baca2 review dari blog orang.
Tidak tahu dari mana sumbernya, tahu2 dia menemukan tempat makan ala2 Jerman di kawasan Kemang, namanya Die Stube.
Saya sendiri baru mendengar nama tersebut, maklum saya kan AGT (anak gaul Tangerang) bukan AGJ (anak gaul Jakarta) hahahaaa..
Karena belum pernah mencicipi makanan ala orang Jerman, akhirnya saya dan Koes sepakat untuk kesana hari minggu nanti sepulangnya dari gereja di Menteng.

Hari minggu waktu itu tepatnya tanggal 29 Agustus, kita pergi ke gereja Theresia dulu di Menteng. Kita ikutan misa yang jam 7 malam dan selesainya sekitar jam 8an.
Sepulang dari sana barulah kita meluncur ke Kemang. Karena Koes sudah tahu letak restonya jadi kami tidak mutar2 untuk mencari resto tersebut.
Restonya ini sedikit unik, tampak depan tidak seperti sebuah resto malah terkesan kaya tidak ada kehidupan karena resto ini tertutup sekali, sekalinya ada jendela tapi tidak pernah dibuka kayanya.
Pas mau masuk saya dan Koes agak sedikit ragu2 karena takut salah masuk. Pintunya itu tidak seperti pintu2 resto lainnya, pintu Die Stube ini hanya berupa satu pintu kecil yang terbuat dari kayu.
Dari depan memang boleh dibilang seperti tidak ada kehidupan, tapi pas kita buka pintuuu..wowww suasana remang2 plus pernak-pernik ala Jerman yang menghiasi seluruh ruangan membuat kita cukup terkejut.
Ruangannya memang tidak terlalu besar tapi interiornya itu yang membuat saya menyukai tempat ini.
Di dalam resto ini ada mini bar, proyektor, tv besar lengkap dengan speaker2nya.
Beberapa orang asing juga terlihat sedang menikmati minuman mereka.
Tapi bukan berarti resto ini tidak cocok untuk sebuah keluarga yang membawa anak kecil loh, buktinya waktu saya kesana ada beberapa keluarga yang datang berombongan sampai anak2nya dibawa juga.
Jangan bayangkan disana berisik karena alunan music2 RnB atau apalah itu namanya, semua itu tidak ada, yang ada suara berisik orang2 yang lagi nonton pertandingan F1 yang disiarkan melalui proyektor waktu itu. Saking serunya sampai pada teriak2 hebohh..

Waktu kesana kita bingung mau pesan apa, baca menunya pun kita tidak mengerti..hahahaha..
Akhirnya si Koes manggil pelayannya minta dijelasin menu apa yang sering dipesan orang disana.
Setelah pelayan menjelaskan, pilihan kita jatuh pada paket untuk dua orang yang namanya butcher bowl. Daripada repot2 mending pesan paket deh, isinya pun cukup lengkap, ada 2 sosis besar2 yang satu sapi dan yang satu lagi ayam. Selain itu ada juga rebusan kaki B2 (non-halal), dan satu lagi saya lupa namanya. Semua itu dihidangkan dalam mangkuk yang besar lengkap dengan segunung mash potatonya.
Ohya ada satu lagi namanya roast potatoes, semua itu ada dalam satu paket yang kita pesan.
Untuk minumnya saya pesan ice lemon tea dan Koes pesan ice tea.
Soal rasa ya lumayanlahhh, tapi yang paling saya suka itu adalah sosis sapinya, kalau yang ayam kurang greget..
Mash potatonya kalau kata Koes agak kebanyakan merica, tapi tetap dihabisin juga sama dia..fiuhh..
Roast potatonya juga lumayan kok, kalau dipikir-pikir makanan Jerman masih diterima lah sama lidah kita.
Oh ya minuman yang kita pesan bisa refill loh, tapi kita tahunya pas belakangan pas makanan sudah habis, padahal pas makan minumnya ngirit2.hehehe..

Karena review kali ini juga tidak disertai foto, maka lebih enak kalau langsung mengunjungi websitenya aja ya : www.diestube.com
Di usahakan foto2nya menyusul biarpun cuma pakai kamera hp. :D

Alamat Die Stube : Plaza Bisnis Kemang, Ground Floor. Jalan Kemang Raya no 2 Jakarta Selatan

Butcher bowl : Rp 99.000
Ice tea : Rp 10.000
Ice lemon tea : Rp 12.500
Service charge (7%) : Rp 8.505
Tax : Rp 13.001

Total : Rp 143.006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar