Rabu, 22 September 2010

Jelajah Singapore-Malaysia-Thailand (pt.4)

Hari Kelima (Malaysia)

Tanggal 2 Juni 2010 merupakan hari kelima kita berbackpacker ria menjelajahi 3 negara. Hari kelima ini kita pakai untuk jalan-jalan (walking tour) di Kuala Lumpur.
Sebenarnya rencana kita hari itu kurang matang jadi dalam memutuskan akan kemana, kita spontan aja.
Pagi itu karena tidak dapat breakfast di hotel, setelah mandi dan wangi kita pergi ke salah satu mal yang terdekat dari Bukit Bintang, yaitu Berjaya Times Square untuk mencari makan pagi sekalian lihat2 ada apa disana.
Karena kita tidak tahu pasti seberapa jauh mal Berjaya dari Bukit Bintang, akhirnya kita kesana naik monorail dengan ongkos RM 2.40 untuk dua orang.
Kalau mau ke mal Berjaya kita harus turun di stasiun Imbi, stasiun Imbi ini hanya berjarak satu stasiun setelah Bukit Bintang (lihat peta LRT).
Naik monorail pun dekat bangettttt, paling lama juga 3 menit, kami pikir kalau jalan kaki santai tidak sampai 10 menitan deh.
Keluar dari stasiun Imbi, ada jalan langsung untuk menuju mal Berjaya.
Sampai dalam mal, kita langsung cari2 food court atau sejenisnya untuk makan pagi.
Pas lagi mencari-cari tiba2 ketemu sama KFC, berhubung perut sudah tidak bisa diajak kompromi, langsung aja deh kita berdua masuk kesana, niatnya sih cuma untuk ganjel doank.hehehe...
Sebenarnya kita berdua juga penasaran dengan rasa KFC di Malaysia, sudah pasti ada perbedaan rasa donk.
Disana kita pesan paket biar tidak ribet, paketnya terdiri dari ayam, nasi, soft drink, dan sejenis salad atau coleslaw gitu, harganya RM 12.40 untuk dua paket tersebut.
Yang sedikit unik disini, nasinya itu bukan nasi putih melainkan chicken rice, jadi rasanya agak aneh sedikit dilidah kita.
Sehabis mencicipi nasinya yang rada unik, kita juga pastinya mencicipi ayamnya donkkk..
Kita cukup kaget karena rasa ayamnya benar2 jauh dari harapan dan bayangan kita (mungkin sudah terdoktrin dengan rasa KFC di Indonesia..hehehe..), ayamnya itu tidak gurih dan rasanya terkesan hambar, palingan cuma sedikit asin saja. Kita sedikit kecewa, tapi memang ini sudah menjadi standar resto2 fast food seperti KFC untuk menyesuaikan rasa dan bentuk makanannya dengan negara tempat dia berada.
Setelah makan, kita berdua ngedumel dan ngoceh2 kalau kita tidak akan makan KFC di Malaysia lagi kalau tidak terpaksa, lebih baik cari makanan lain saja deh yang masih cocok dilidah kita :)

Selesai dari KFC, kita jalan2 mengelilingi mal Berjaya. Bentuk mal nya yah mirip2 lah dengan di Indonesia, isinya juga. Jadi kita tidak terlalu lama disana dan melanjutkan acara kita ke tempat lain.
Sebelum masuk ke stasiun monorail, saya teringat dengan Beryl's Butik Coklat (Beryl's Chocolate Kingdom) yang katanya beralamat di 38, jalan utara, off jalan Imbi. Untuk lengkapnya silahkan kunjungi website nya : www.berylschocolate.com
Karena ada kata2 Imbi nya, saya pikir letak butik coklat tersebut sudah dekat dari mal Berjaya.
Kebetulan waktu itu si Koes lagi beli buah potong di depan pintu stasiun dan yang jaga seorang ibu2. Langsung saja deh si ibu kita interogasi alias kita tanya2in dimana letak si butik coklat tersebut.
Dia bilang kalau mau jalan kaki lebih dekat dari Bukit Bintang, sedikit bingung sih kenapa malah lebih dekat dari Bukit Bintang yahh..tapi ya sudahlah percaya sajaa..
Jadi waktu itu kita langsung naik monorail lagi kembali ke Bukit Bintang.
Sampai di Bukit Bintang kita kembali dulu ke hotel karena kepanasan dan kecapean..fiuhh.
Setelah lima belas menitan, kita lanjut lagi jalan keluar. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu tanya2 orang dimana letak si butik coklat.
Di ujung jalan Bukit Bintang pas di depan McD, ada sebuah pos polisi, kita kesana dan berharap bisa mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Tapi kami cukup kecewa karena pas ditanya, si polisi malah tampak kebingungan dan malah suruh kita naik taksi saja..zZzZzz..
Padahal taksi di KL merupakan salah satu transportasi yang paling ingin kita hindari loh, buat yang pernah ke KL dan mencoba naik taksi yang mangkal di jalan2 pasti tahu deh kenapa banyak yang tidak rekomen untuk naik taksi di KL.
Kita sudah merasa hampir putus asa waktu itu karena setiap orang yang kita tanya hanya menyuruh kita untuk naik taksi.
Pada akhirnya kita menyerah juga dan mencoba menawar taksi yang lagi mangkal di pinggir jalan Bukit Bintang.
Setelah tawar menawar dengan si supir akhirnya disepakatilah RM 10 untuk ke butik coklat. Selama perjalanan, si supir yang asli keturunan orang sana banyak banget bertanya kepada kita, misal kita dari mana, kesana mau apa, dll.
Dia juga menanyakan kita mau kemana setelah dari butik coklat tersebut, saya yang sudah ada bayangan2 tentang KL langsung menanyakan dimana letak Petailing St dan Central Market. Si supir bilang kalau Petailing St dan Central Market itu letaknya berlawanan dengan butik coklat jadi rada jauh sedikit.
Si supir juga bilang kalau dia mau mengantarkan kita kesana asal biayanya jadi RM 15, padahal kita sudah coba2 untuk berunding sama dia tapi tetap saja dia teguh pada pendirian alias tidak mau menurunkan ongkosnya.
Yang buat kita BT sama supir taksi waktu itu bukan karena masalah ongkos saja tapi juga kata2 yang dia ucapkan agak sedikit kurang baik (menurut saya pribadi).
Waktu itu Koes bilang kalau kita tidak punya uang (niatnya bercanda), eh si supir dengan ketus bilang " kalau tidak punya uang, kembali saja ke negara kau!!", gggrrr...

Perjalanan dari Bukit Bintang ke Beryl's Chocolate Kingdom menggunakan taksi hanya sekitar 10 menit, tidak begitu jauh kok.
Disana kita turun dan masuk untuk membeli beberapa coklat buat oleh2 dan si supir taksi menunggui kita di depan, karena kita sudah sepakat dari butik coklat dia akan mengantar kita ke Central Market.
Coklat disana rupanya cukup mahal2 yahh..rada susah juga untuk menemukan coklat yang harganya sesuai dengan kriteria kantong kita.hehehehe..
Disana memang terkenal dengan coklat2nya yang mempunyai rasa unik, seperti coklat rasa durian, rasa cabe, rasa kopi, dll.
Yang saya bilang paling unik ya yang rasa cabe, saya cukup terkejut ketika mencoba testernya, kok bisa yah coklat rasanya pedas begitu, unikk jugaa tapi kayanya belum tentu orang2 dirumah suka dengan coklat tersebut, jadi saya cukup tahu saja dan tidak membeli coklat dengan rasa cabe tersebut.
Setelah puas hunting coklat buat oleh2 dan hunting tester2nya..hehehe..pilihan kita jatuh pada sekotak coklat rasa buah apel dan durian. Selain itu saya juga membeli coklat rasa susu.
Total untuk 2 kotak coklat rasa apel, satu kotak coklat rasa durian dan coklat rasa susu adalah RM 64. huaaaa...mahal juga kan untuk kantong seorang backpacker..
Sebelum meninggalkan butik coklat, saya dan Koes sempat foto2 dulu di depannya.hehehe..
Setelah itu baru deh naik taksi lagi dan segera meluncur ke Central Market.

Dari butik coklat ke Central Market memang agak jauh, dalam perjalanan kita sempat melewati Petailing St. Si supir memang sudah bilang kalau Petailing St dan Central Market jaraknya cukup dekat. Jadi nanti saya dan Koes setelah dari Central Market ke Petailing St bisa jalan kaki.
Sesampainya di Central Market kita langsung mengucapkan kata perpisahan dengan si supir (boong deh).. tapi kita memang cuma diantar sampai situ saja, dari sana kita sudah tidak pakai jasa dia lagi, karena di dekat Central Market ada stasiun LRT.
Central Market ini merupakan sebuah pasar di dalam gedung, tempatnya cukup bagus untuk sebuah pasar walaupun tidak memakai AC. Disana kita bisa membeli berbagai macam souvenirs khas Malaysia, dari yang umum seperti gantungan kunci sampai pernak-pernik lainnya bisa kita temukan disana.
Sayang harganya masih terbilang cukup mahal untuk sebuah pasar, jadi saya tidak beli apa2 disana, hanya Koes yang beli sebuah gantungan kunci unik.
Belakangan saya menyesal karena tidak beli apa2 di Central Market, karena besok2nya saya tidak menemukan tempat sejenis Central Market di tempat lain.huhuhu..

Keluar dari sana kita jalan2 dulu ke samping Central Market, disana ada bangunan pertokoan yang banyak kios2nya.
Tapi kita kesana bukan untuk cari oleh2 loh tapi buat beli nomor telepon.
Harga nomor perdana disana cukup terjangkau, saya mendapatkan nomor perdana dengan harga RM 10 sudah ada isinya.
Setelah beli nomor, kita lanjut lagi jalan kaki menuju Petailing St. Jalan kaki dari Central Market ke Petailing St hanya sekitar 5-7 menit.
Sebelum sampai di Petailing St kita melewati kedai2 yang menjual aneka makanan, ehmmm perut kita yang sudah waktunya di isi pun mulai teriak2..
Disana kita mencoba hainam chicken rice (ayam) RM 4 dan hainam chicken rice (B2) Rm 5. Rasanya memang biasa tapi porsinya lumayan juga untuk mengisi perut kita yang minta makan terus ini.hehehe..
Setelah makan kita jalan lagi menuju Petailing St, sudah tidak begitu jauh kok. Begitu sampai di depannya kita langsung menyeberang jalan dan masuk ke area Petailing St atau China Town nya Malaysia.
Dalam bayangan saya Petailing St itu seperti China Town nya Singapur yang menjual banyak pernak-pernik dan souvenirs.
Tapi begitu sampai disana saya dan Koes benar2 kecewa berat karena Petailing St ternyata sama sekali tidak seperti yang kami bayangkan.
Disana bukan tempatnya orang jual pernak-pernik atau souvenirs melainkan kumpulan orang yang menjual tas2 dan sepatu branded tapi kualitas KW malah mungkin di bawah KW.
Suasana kaya gitu sih banyak banget di Indonesia, orang yang jual tas branded aspal di lapak kaki lima bisa ditemuin dengan mudahnya di Jakarta..fiuhh
Suasana China Town pun sama sekali tidak kita temui disana, mungkin karena datangnya pas siang kali ya, tapi kita benar2 sudah malas untuk kembali kesana.
Disana kita cuma membeli buah potong dan segera meninggalkan tempat tersebut, karena selain tidak ada yang bisa dilakukan disana (kecuali orang yang senang belanja tas dan sepatu aspal), kita juga takut dengan copetnya. Bagi sebagian orang pasti sudah tahu kalau disana cukup rawan dengan copet, jadi sudah seharusnya kita berhati-hati ketika sedang berbelanja disana.
Karena tujuan kita selanjutnya adalah KLCC tempat mal Suria yang jadi satu dengan Petronas Twin Tower jadi kita jalan kaki lagi balik ke arah Central Market karena disana ada stasiun LRT Pasar Seni.
Kebetulan jalur LRT Pasar Seni ini satu jalur dengan KLCC, jadi kita tidak perlu berganti kereta.
Ongkos LRT dari stasiun Pasar Seni ke KLCC hanya RM 1.6 per orangnya, cukup murah kok untuk jarak yang lumayan jauh.
Sesampainya di KLCC kita langsung mencari jalan keluar yang menuju mal Suria, Petronas Twin Tower ini merupakan tempat yang paling saya ingin lihat di Malaysia sehingga saya agak kelewat semangat waktu itu.hehehe..

Sebelum foto2 di depan menara kembar yang terkenal itu, saya dan Koes masuk dulu ke mal Suria. Disana kami sempat memasuki beberapa toko2 baju seperti Top Shop, dll walaupun hanya untuk melihat-lihat serta membandingkan dengan harga di Indonesia.
Di dalam mal tersebut juga ada sebuah toko yang menarik perhatian saya karena ramai dengan orang. Yaaa apalagi kalau bukan toko sepatu Vincci, harga sepatu dan sendal disana dengan VNC di Indonesia memang berbeda jauh, bedanya bisa sampai 50%.
Karena ramai dan laku, saya hanya bisa membeli satu pasang sandal RM 26.40, niatnya mau beli beberapa tapi sayangnya ukuran yang di mau kebanyakan sudah pada ludesss..
Di toko ini kita sempat bertemu dengan beberapa orang sebangsa dan setanah air dan ngobrol dikit2.
Dari Vincci kita langsung cari jalan keluar untuk berfoto-foto dengan latar twin tower. Untuk mendapatkan latar twin tower yang penuh kita harus berfoto dari jarak jauh. Sesampainya di spot yang dimaksud langsung deh kita pasang gaya semaunya, pas mau foto berdua baru bingung nih..
Untung ada orang baik yang mau membantu kita foto berdua walaupun hasilnya tidak sesuai harapan.hiks..

Puas foto2, kita masuk lagi ke mal Suria. Niatnya kita mau explore mal itu saja karena kita tidak ada tujuan lagi.
Satu persatu lantai kita putari, ketika sampai lantai paling atas (kalau tidak salah) kita bertemu dengan food court. Ehmm langsung deh niat untuk makan muncul lagi.
Dari hasil pantauan kita, rupanya makanan disana kurang ada yang bisa menggoda iman kita..hehehe..
Tapi ada satu tempat yang membuat kita tertarik untuk mencicipi makanannya, yaitu Subway. Kita tertarik dengan tempat ini karena mereka menjual makanan seperti hot dog atau sandwich dengan ukuran roti yang besar.
Selesai menghabiskan si roti besar, kita berpikir lagi mau menghabiskan waktu dimana setelah dari mal Suria.
Tiba2 saya teringat dengan nasi lemak Antara Bangsa yang cukup terkenal di KL.
Yang saya tahu letaknya ada di Kampung Baru dan bisa dijangkau dengan LRT, akan tetapi letak pastinya saya tidak tahu.
Oleh karena itu saya suruh Koes untuk bertanya pada orang disebelah kami yang sedang asyik mengobrol.
Orang tersebut mengatakan nasi lemak Antara Bangsa yang terkenal memang ada di Kampung Baru dan katanya kalau jalan kaki sangat jauh, dia juga bilang kalau nasil lemak Antara Bangsa yang di Kampung Baru kedainya tak "cantik" dengan logat melayunya.hehehe..
Dari hasil googling saya sebelumnya, nasi lemak Antara Bangsa ini mempunyai website dan dari sana saya tahu kalau Antara Bangsa ini mempunyai beberapa cabang.
website : www.antarabangsa.my

Berbekal info seadanya dan tekad yang bulat untuk mencoba nasi lemak yang terkenal itu, akirnya saya dan Koes nekat untuk mencari tempatnya.
Kami naik LRT dan turun di stasiun Kampung Baru, hanya beda satu stasiun saja dari KLCC dengan ongkos RM 2 untuk dua orang.
Sebelum keluar dari stasiun kami bertanya dulu pada ibu2 yang lagi duduk, soalnya kita bingung harus mengambil jalan ke kanan atau ke kiri.
Berdasarkan info darinya, keluar dari stasiun kita harus ke kanan terus saja ikuti jalannya, nanti kalau ketemu pertigaan atau perempatan kita belok kiri, jalan terus sampai ketemu kedai nasi lemak Antara Bangsa di sebelah kanan kita.
Sebelum menemukan tempatnya, kita bertanya lagi pada seseorang untuk memastikan. Dia bilang itu kedainya sudah kelihatan, dan dia juga merekomendasikan kita untuk mencoba nasi lemak CT Garden di ujung seberang jalan. Menurut dia nasi lemak disana jauh lebih enak.
Setelah kedai nasi lemak Antara Bangsa ketemu, Koes langsung pesan makanan. Rupanya disana kita bisa self service, jadi bisa ambil apa saja yang kita mau sendiri.
Waktu itu Koes cuma pakai ayam saja, saya sengaja tidak memesan dulu karena takut kurang enak dan kita bisa mencari makanan yang lain.
Nasi lemak plus ayam dibandrol RM 5.3 dan minumnya teh tarik RM 1.5, kalau saya bilang harganya kok sedikit agak mahal yah untuk ukuran nasi lemak..
Oh ya waktu kita datang tempatnya sama sekali tidak ramai seperti yang digembor-gemborkan selama ini, hanya ada 2-4 orang yang sedang makan waktu itu.
Setelah makanan Koes habis, rencananya kita mau mencoba nasi lemak yang direkomendasikan orang tadi. Karena rasa sok tahu kita yang cukup tinggi, maka kita kemarin kena batunya..
Kita malas bertanya dan akhirnya kita malah salah jalan, dan yang parahnya kita sudah jalan cukup jauh dari tempat sebelumnya. Karena sudah berjalan cukup jauh dan tidak menemukan adanya tanda2 kehidupan kedai nasi lemak, akhirnya kita memutuskan untuk balik lagi ke tempat tadi. fiuhhh..
Setelah masuk ke gang nasi lemak Antara Bangsa yang tadi kita makan, iseng2 kita tanya pada orang dimana tempat nasi lemak CT Garden, dan dia bilang dari Antara Bangsa tadi kita jalan terus saja, nanti diujung ketemu perempatan, tinggal nyebrang jalan terus sampai deh, adanya di sebelah kiri kita.
Walahhhh...pantesan saja tidak ketemu, orang pas ketemu perempatan kita tidak nyebrang malah belok ke kiri.hahahaha..

Jalan ke arah sana memang agak gelap tapi jangan khawatir keadaannya masih cukup aman kok.
Akhirnya dengan perjuangan yang cukup melelahkan karena pakai nyasar segala, kita berhasil juga menemukan nasi lemak CT Garden ini.
Tempatnya cukup besar dan sudah bangunan permanen, disana juga cukup ramai pengunjungnya waktu itu.
Di tempat ini pilihannya lebih banyak dari Antara Bangsa, sistemnya juga self service.
Bedanya nasi lemak disini sudah dibungkus pakai daun dan dalamnya sudah ada sambal plus potongan kecil telur.
Untuk lauknya kita tinggal pilih dan ambil sendiri.
Pertama Koes duluan yang beli kemudian saya ikut mencicipi (seperti biasa), kalau enak saya ikut beli juga, kalau tidak enak saya tidak jadi beli.hehehee..
Untuk rasa saya lebih suka dengan nasi lemak disini karena rasanya lebih gurih dan tidak terlalu mahal juga.
Akhirnya saya ikut2an beli juga deh, plus minumnya es sirop yang segerrrrr..
Kayanya es sirop ini jadi menu minuman andalan di kedai tersebut, karena saya melihat 70% orang yang makan disana pasti minumnya es sirop itu.
Harga nasi lemak perbungkusnya RM 0.70, sepiring kecil daging RM 2.7, es sirop andalan RM 1.2. Buat yang makannya banyak seperti saya dan Koes, kayanya kalau satu bungkus nasi lemak CT Garden tidak cukup deh, minimal kita harus beli dua bungkus.hehehehe..

Selesai makan kita lihat jam ternyata hari sudah malam juga, dan kita segera kembali ke stasiun LRT Kampung Baru untuk pulang ke Bukit Bintang.
Kita naik LRT dari Kampung Baru menuju stasiun Dang Wangi, disana kita turun dan harus lanjut lagi dengan naik monorail ke Bukit Bintang.
Rupanya jarak stasiun LRT Dang Wangi dengan stasiun monorail Bukit Nanas cukup jauh yahh.. Kita harus keluar dulu dari stasiun plus jalan kaki yang lumayan menguras tenaga baru deh ketemu stasiun monorailnya.
Sesampainya di Bukit Bintang, kita tidak langsung kembali ke hotel melainkan jalan2 di sekitaran Jalan Alor. Si Koes pengen beli puding mangga lagi di Loong Kee dan saya sekalian beli beberapa snack ikan dan cumi disana.
Karena merasa kehausan terus, saya mengajak Koes untuk cari minuman yang manis2. Koes bilang kita nongkrong saja di warung ibu yang kemarin kita makan tom yum, ya sudah saya setuju saja deh.
Disana kita langsung bilang sama anak si ibu kalau kita pesan satu es teh (kebiasaan di Indonesia), tahu2 begitu minuman di antar yang nongol bukan es teh tapi semacam teh susu gitu.
Terus saya langsung bilang sama anak si ibu, "maaf tadi kan saya pesan es teh kok yang datang bukan es teh ya??"
Terus dia langsung jawab "ini es teh.."
Saya dan Koes sempat bingung waktu itu, terus saya bilang sama anak si ibu yang diminum orang sana namanya apa?? (sambil nunjuk minuman bapak2 di seberang yang kebetulan minumnya es teh)
Dia bilang, "oh itu teh O..", ohh ya sudah saya pesan itu satu deh, kata saya.
Kita langsung bisik2 mendiskusikan keunikan nama es teh disana.hehehe..
Dari sana saya baru tahu kalau es teh disana namanya 'TEH O' dan yang namanya es teh disana itu berupa minuman teh dicampur susu gitu, ya mirip2lah dengan teh tarik tapi ini rasa tehnya tidak terlalu terasa.

Setelah menghabiskan minuman, kita langsung balik ke hotel. Selain cape, hari juga sudah malam dan besok kita akan berangkat ke Genting...

Berjaya Times Square


KFC di Malaysia


Sebelum naik monorail




Beryl's Chocolate Kingdom








Koes si gembala sapi




Central Market


Chicken rice (ayam)


Chicken rice (B2)




Petailing St disiang hari


Yuhuu..sampe juga kita di Petronas




Difotoin orang, hasilnya ya begini deh!!




Hasil karyaku...miring2 dikit gak apa2 lahh..


Gaya dikit ahh..


Subway


Si roti besar... tapi ini cuma setengahnya lohh..




Mencicipi nasi lemak Antara Bangsa






Nasi lemak CT Garden


Ini tempat makannya


Es siropnya ngangeninnnn...sllurrrpp..


Mankyuss deh pokonya


Bukit Bintang dimalam hari


Mau foto sama mereka? bayar lohh..


Kedai si ibu langganan kita di jalan Alor


- Bersambung -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar